KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA MTS SA AL ISTIQOMAH MOJOSARI

Berfikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam Kurikulum 2013 hal yang ingin dicapai adalah mencetak generasi yang memiliki kemampuan 4C yaitu Comunication, Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity, dalam penelitian ini akan memfokuskan pada creativity (berpikir kreatif). Berpikir Kreatif Memiliki 4 Indikator, diantaranya (1) Lancar, (2) Luwes, (3) Original, (4) Terperinci. Berfikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan, baik permasalahan matematis maupun permasalahan yang terkait dalam kehidupan. Kenyataan dilapangan kemampuan berfikir kreatif masih kurang dapat mengoptimalkan berkembangya proses berfikir kreatif siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya model pembelajaran
treffiger yaitu model yang mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, bisa menemukan ide-ide baru, maupun cara menyelesaikan masalah terkait pembelajaran matematika dengan cara baru dari siswa sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Adapun penelitian berjumlah 15 siswa di Mts Sa Al Istiqomah Mojosari, masing-masing peserta didik diberikan soal pre tes kemampuan berpikir kreatif (TKBK) setelah itu diterapkannya model pembelajaran treffinger dan dipertemuan terahir diberikan pos
tes guna mengetahui keefektifan model pembelajaran treffinger pada kemampuan berfikir kreatif siswa. Kemudian dilanjut kan dengan wawancara untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa yang nilai rendah. Berdasarkan hasil pre tes kemampuan berfikir kreatif menunjukkan bahwa dari 15 siswa masih belum memiliki kemampuan berfikir kreatif, namun setelah diberikannya model pembelajaran treffinger hasil post tes kemampuan berpikir kreatif (TKBK) menunjukkan bahwa dari 15 siswa 85% siswa memiliki kemampuan befikir kreatinya, hal ini dibuktikan dengan terpenuhinya semua indikator kemampuan berfikir kreatif. Namun masih ada beberapa siswa yang nilainya dibawah rata-rata, hal ini dibuktikan siswa hanya pada lancar dan luwes yang artinya indikator original dan terperinci belum terpenuhi.Disini terbukti bahwa ada pengaruh positif pada model pembelajaran treffinger.