KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELPOMPOK VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA SMP PLUS AL-AMANAH BOJONEGORO

Komunikasi interpersonal adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih secara langsung secara verbal maupun non verbal. Aspek komunikasi interpersonal ada 5 yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan aspek kesetaraan. Faktor penyebab komunikasi interpersonal meliputi: Persepsi interpersonal, konsep diri, lingkungan fisik, yang berdampak pada aktivitas sehari-hari seperti: kurang terbuka dalam menyampaikan informasi, kurang peduli terhadap lingkungan, menyendiri, cenderung egois, tidak mau menerima pendapat orang lain. Hal tersebut seringkali menghambat seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik, namun faktanya banyak siswa yang gagal dalam mencapai komunikasi yang baik seperti yang di harapkan. Dampak komunikasi yang kurang baik, cenderung pasif, mereka sering merasa tidak yakin bahwa mereka mampu dalam menyampaikan pendapat di kelas. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pencapaiannya, salah satu faktor untuk mencapai komunikasi interpersonal yang baik adalah memberikan bimingan yang baik. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII-VIII yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok value clarification technique untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa siswa SMP Plus Al-Amanah Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan bentuk desain one-group, pre-test dan post-test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan tabel Steven Ishac dan William Michael menggunakan sampel 155 responden. Untuk mencari anggota kelompok penelitian ini penggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 10 responden untuk anggota bimbingan kelompok. Teknik pengumpulan data menggunakan skala komunikasi interpersonal berjumlah 60 item, setelah itu di uji validitas dan reabilitas diketahui 56 valid dan 4 tidak valid. Dari hasil penyebaran skala komunikasi interpersonal diperoleh tingkat komunikasi interpersonal kategori rendah 12% dan sedang 88%. Layanan bimbingan kelompok di sekolah tersebut sudah pernah dilaksanakan dan tergolong cukup bagus, tetapi untuk ruangan belum ada sehingga menyulitkan guru BK untuk mengadakan bimbingan kelompok, dan untuk kasus bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal juga belum ada Sehingga pelaksanaan konseling kelompok kurang efektif dan kurang optimal. Dari hasil uji normalitas yang berjumlah 0.146 dan 0.158 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Selanjutnya uji paired sampel t-test dengan hasil 0.000 yaitu efektif. Hal tersebut menunjukkan bahwa bimbingan kelompok value clarification technique meningkatkan komunikasi interpersonal siswa. Dan uji paired sampel t-test di semua aspek terdapat hasil sig 0.000 yaitu lebih kecil dari 0.05 dapat disimpulkan bahwa ho diterima dan ha ditolak. Maka bimbingan kelompok Value Clarification technique mampu meningkatkan aspek keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan terbukti efektif untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa.