PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH HIDAYATUL ISLAM TANJUNGHARJO KAPAS BOJONEGORO

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk membentuk perbuatan dan budi pekerti seseorang ata kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengalaman dan pelatihan. Dalam dunia pendidikan media pembelajaran memiliki peranan penting untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik terutama pada mata pelajaran fiqh. Dengan membuat media pemelajaran yang menarik dapat mengoptimalkan dayaserap terhadap materi yang diajarkan oleh peserta didik. Namun pada pembelajaran Fiqh butuh ilustrasi yang dapat membantu pemahaman materi dan juga membantu menjelaskan bagaimana caranya praktek ibadah thoharoh, sholat yang benar. Apalagi, terkait pembelajaran pada mata pelajaran fiqh yang berada di MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo mengalami problem dalam prestasi belajar peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penggunaan media video pembelajaran dan pengaruhnya terhadap hasil prestasi belajar peserta diidk kelas VII pada materi pelajaran fiqh di Madrasah Tsanawiyah Hidayatul Islam Tanjungharjo.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian-kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada dasarnya adalah penelitian yang menggunakan pendekatan induktif deduktif. Dalam penelitian ini penggunaan media vidio pendidikan untuk mengetahui hasil prestasi belajar peserta didik kelas VII pada mata pelajaran fiqh MTs Hidayatul Islam Tanjungharjo.
Hasil temuan pada penelitian yang dapat dipaparkan pada penelitian ini yakni media vidio pembelajaran baik sebagai alat pembelajaran, motivasi, maupun pnyaji informasi dapat digunakan sebagai upaya yang cukup tepat dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik khususnya dalam pelajaran fiqh. Awalnya kami terlalu memperhatikan pembelajaran karena penggunaan vidio pembelajaran dalam pembelajaran Fiqh cenderung membuat media pembelajaran yang digunakan kurang menarik, bosan dengan pembelajaran, dan pada akhirnya kinerja pembelajaran menjadi buruk. Peserta didik yang tidak mengalami peningkatan motivasi, motivasi dan aktivitas belajar. Proses belajar di kelas dan hasil belajar peserta didik juga akan mengalami peningkatan.