PERAN PENDIDIK DALAM PENERAPAN KESELAMATAN DIRI ANAK PADA USIA 4-5 TAHUN DI KB ATTOYYIBAH DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN DANDER BOJONEGORO

Perlindungan dan keselamatan anak merupakan salah satu layanan yang harus diupayakan dalam lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Anak-anak membutuhkan perlindungan khusus pada masa ini, karena mereka belum mampu mempertahankan diri dan lebih rentan terhadap berbagai resiko dan bahaya keselamatan. Keselamatan adalah pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang bahaya dan cara-cara menghindarkan anak dari hal-hal yang membahayakan atau menimbulkan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pendidik Kelompok Bermain At Thoyyibah Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro untuk mengoptimalisasi keselamatan anak di sekolah, tujuan penelitian dilakukan untuk melihat upaya satuan pendidikan tersebut dalam mendukung kenyamanan dan keselamatan anak selama proses pembelajaran dari pemilihan mainan yang tepat untuk seluruh aspek dari sosial emosional, kognitif, bahasa, dan motorik kasar maupun halus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi untuk mendapatkan bukti-bukti yang mendukung dalam pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Peran pendidik dalam penerapan keselamatan diri anak usia 4-5 tahun di Kelompok Bermain At toyyibah Sumberagung Dander Bojonegoro, dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu 1) penerapan SOP pennyambutan dan penjemputan anak, 2) pendidik mensosialisasikan terkait tentang tubuh yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh dengan lagu “ Sentuhan Boleh”, 3) pendidik mengadakan kegiatan simulasi dalam menghadapi bencana salah satunya kerjasama dengan pihak Damkar. Faktor pendukung peran pendidik dalam penerapan keselamatan diri anak usia 4-5 tahun di KB At toyyibah Sumberagung Dander Bojonegoro adalah sarana dan prasarana dan penerapan Standar Operasional Prosedur. Adapun faktor penghambat adalah kurangnya pengetahuan dan pelatihan pendidik, dan kurangnya komunikasi dengan orang tua.