PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DENGAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING KELAS 11 DI SLBN SUMBANG BOJONEGORO

Pentingnya menanamkan nilai-nilai agama menjadi hal utama ketika kita menghadapi era globalisasi saat ini. Memperkenalkan nilai-nilai tersebut kepada seluruh anak Muslim, termasuk anak-anak normal dan berkebutuhan khusus (ABK) seperti tunagrahita. Di SLBN Sumbang Bojonegoro, melalui model pembelajaran project based learning kelas 11 pada mata pelajaran PAIBP, diperlihatkan bahwa penerapan karakter agama pada ABK dapat dilakukan dengan lebih mudah. Metode pembelajaran ini memanfaatkan proyek atau kegiatan media sebagai cara untuk menanamkan karakter agama. Keuntungan dari model pembelajaran ini adalah mampu membangkitkan semangat dan rasa kebersamaan di antara peserta didik melalui pembelajaran yang menarik.
Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif destkirptif dari pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan sampai tahap reduksi data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Pada wawancara sasaran utama yaitu pendidik dan peserta didik tuna grahita, adapun orang tua menjadi audien wawancara sebagai pelengkap penelitian tentang penanaman karakter religius apakah di rumah juga ditanamkan atau tidak untuk mengetahui perubahan siswa ABK tersebut. Penanaman karakter religius sangat penting karena untuk memberikan pandangan hidup serta pengenalan diri terhadap diri dengan penciptanya sehingga bisa menerima takdir yang telah ditetapkan pada dirinya.
Dari hasil penelitian tentang penanaman karakter religius melalui pembelajaran Project Based Learning pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti dapat mempengaruhi karakter religius siswa berkebutuhan khusus dengan cara meningkatkan pemahaman dan pengalaman praktis mereka dalam ajaran agama Islam. Melalui proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, siswa dapat lebih memahami nilai-nilai agama, meningkatkan keterlibatan dalam praktek agama, serta menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini secara bertahap dapat membentuk karakter religius siswa berkebutuhan khusus secara positif dan meningkatkan pemahaman serta pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan mereka.