ANALISIS KETERBUKAAN DIRI, HARGA DIRI DAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA SMA SE-BOJONEGORO

Keterbukaan diri (self disclouser) merupakan komunikasiddimana informasi tentang diri yang biasanya disembunyikan diberitahukan kepada orang lain, harga diri (self esteem) merupakan evaluasi yang dibuat individu dan sehubungan dengan dirinya sendiri. mengungkapkan sikap persetujuan atau ketidaksetujuan dan menunjukkan sejauh mana individu percaya dirinya mampu, signifikan, sukses dan layak dan perilaku asertif merupakan perilaku yang kemungkinan seseorang untuk bertindak sendiri terkait kepentingan atau kebutuhan dirinya tanpa adanya rasa cemas, sehingga dapat mengekspresikan perasaan jujur, tenang dan nyaman, selain itu individu dapat memanfaatkan hak pribadi tanpa menyalahi hak orang lain. bukanlah hal yang sepele, jika terus terjadi akan merugikan diri sendiri dan bahkan juga bisa merugikan siswa lainnya. Keterbukaan diri (self disclouser), harag diri (self esteem) dan perilaku asertif juga sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa, belajar siswa serta hubungan sosial siswa. Untuk itu, penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan keterbukaan diri dengan harga diri dan perilaku asertif siswa SMA se-Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional karena populasi berjumlah 17.163 dengan sampel 1170 responden. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan skala psikologis keterbukaan diri, harag diri dan perilaku asertif. Untuk skala keterbukaan diri 58 valid dengan nilai reliabilitasnya 0,842, untuk sekala harga diri 43 dengan nilai reliabilitasnya 0,247 dan untuk skala asertif 36 valid dengan nilai reliabililitasnya 0.291.
Berdasarkan hasil uji spearman’s rho dapat diketahui nilai signifikan antara keterbukaan diri dengan harga diri sebesar 0,567. Dimana nilai Sig. (2-failed) tersebut > 0,05, jadi berkesimpulan bahwasannya tidak ada hubungan secara signifikan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil uji spearman’s rho dapat diketahui nilai signifikan antara keterbukaan diri perilaku asertif diri sebesar 0,964. Dimana nilai Sig. (2-failed) tersebut > 0,05, jadi berkesimpulan bahwasannya tidak ada hubungan secara signifikan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil uji spearman’s rho dapat diketahui nilai signifikan antara keterbukaan diri perilaku asertif diri sebesar 0,449 dan 0,449. Dimana nilai Sig. (2-failed) tersebut > 0,05, jadi berkesimpulan bahwasannya tidak ada hubungan secara signifikan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil uji spearman’s rho dapat diketahui nilai signifikan antara keterbukaan diri perilaku asertif diri sebesar 0,449 dan 0,567. Dimana nilai Sig. (2-failed) tersebut > 0,05, jadi berkesimpulan bahwasannya tidak ada hubungan secara signifikan antara kedua variabel tersebut.