KEEFEKTIFAN KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY (REBT) TEKNIK EMOSIONAL CONTROL CARD (ECC) UNTUK MEREDUKSI STRESS WANITA YANG MENGALAMI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI KABUPATEN BOJONEGORO

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan salah satu bentuk bentuk kekerasan yang dapat dilakukan baik secara verbal maupun non verbal. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) memberikan dampak yang sangat beragam terhadap korbannyasalah satunya adalah stres. Stress merupakan sebuah tekanan psikologis yang dialami oleh individu apabila kebutuhan dalam dirinya tidak terpenuhi. Stres memiliki 4 aspek diantaranya: fisiologis, emosional, tingkah laku, dan kognitif. Stres memiliki dampak negatif. Diantaranya, 1) menurunkan energi pada fisik maupun psikis individu, 2) mampu mengurangi kosentrasi yang dimiliki, 3) kecerdasan emosional yang dimiliki tidak mampu diaplikasikan secara maksimal, 4) sakit kepala, 5) lambung, 6) daya ingat menurun, dan 7) banyaknya dampak yang dialami oleh individu akibat stres individu bisa memunda-nunda pekerjaan yang ada meskipun pekerjaan tersebut dirasa sangat penting. Oleh karenanya tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres wanita korban KDRT, gambaran layanan yang diberikan oleh DP3AKB kepada wanita korban KDRT, serta mengukur keefektifan konseling REBT dengan teknik ECC untuk mereduksi stres wanita korban KDRT.
Jenis penelitian ini adalah single subject reaserch dengen desain penelitian A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan skala stres KDRT dengan 2 responden dan di uji efektifitas dalam penelitian ini menggunakan uji wilcoxon signed rank.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat stres KDRT dalam kategori tinggi dengan presentase 80% pada konseli 1, sedang dengan presentase 68% pada konseli 2. Pada penelitian ini konseli diberikan treatment dengan emosional control card dengan harapan mampu mereduksi stres wanita korban KDRT. Berdasarkan hasil basseline 1 dan hasil basseline 2 diperoleh perbandingan 86% turun menjadi 68% tingkat stres pada konseli 1 dan 68% turun menjadi 56%. Selain itu dari hasil dari basseline 1 dimensi fisiologis sebanyak 68% (konseli 1) dan 50% (konseli 2), emosional sebanyak 10% (konseli 1) dan 8% (konseli 2), tingkah laku 11% (konseli 1) dan 12% (konseli 2), dan kognitif sebanyak 3% (konseli 1) 3% (konseli 2). Selain pada itu pada basseline 2 pada dimensi fisiologis sebanyak 49% (konseli 1) dan 39% (konseli 2), emosional sebanyak 9% (konseli 1) dan 7% (konseli 2), tingkah laku 11% (konseli 1) dan 10% (konseli 2), dan kognitif sebanyak 2% (konseli 1) 2% (konseli 2). Selain dari hasil prosesntase diperkuat melalui uji wilcoxon signed rank bahwa pada dimensi fisiologis, emosional, tingkah laku dan kognitif diperoleh hasil Sig 0,180 lebih besar dari 0,05 artinya konseling REBT teknik ECC efektif untuk mereduksi stres pada dimeni fisiologis, emosional, tingkah laku, dan kognitif. Hal tersebut senada dengan hasil uji wilcoxon efektifitas layanan konseling REBT dengan teknik ECC diperoleh hasil Sig 0,180 lebih besar dari 0,05 artinya konseling REBT dengan teknik ECC mampu mereduksi stres wanita korban KDRT di Bojonegoro.