PENGGUNAAN KITAB AL-FIQH AL-WÂDIḤ SEBAGAI BAHAN AJAR PENDUKUNG DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH MATERI TAHÂRAH DI KELAS VII MTS ASSALAM BANGILAN TUBAN

Kitab Al-Fiqh Al-Wâḍih merupakan salah satu kitab karya Mahmud Yunus yang digunakan sebagai salah satu sumber rujukan/sumber bahan ajar dalam pembelajaran fikih di MTs ASSALAM Bangilan Tuban. Alasan penggunaan kitab Al-Fiqh Al-Wâdiḥ karena penjelasan di dalam kitab Al-Fiqh Al-Wâdiḥ komplit dan juga cocok untuk usia santri kelas VII Tsanawiyah karena bahasanya mudah, sederhana, gampang dipahami. Hal tersebut melatarbelakangi peneliti untuk meneliti penggunaan kitab Al-Fiqh Al-Wâḍih sebagai bahan ajar pendukung dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa kelas pada mata pelajarn fikih materi Tahârah di kelas VII MTs ASSALAM
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran kitab Al-Fiqh Al-Wâḍih untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran fiqih di kelas VII MTs ASSALAM Bangilan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh peneliti dari data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari lembar penilaian hasil belajar siswa. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara pengumpulan data, reduksi data, serta menarik kesimpulan.
Implementasi pembelajaran Kitab Al-Fiqh Al-Wâḍih dalam mata pelajaran Fikih yang dilaksanakan di kelas VII MTs Assalam Bangilan ada tiga tahapan yakni tahapan perencanaan, meliputi perencanaan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran serta perencanaan evaluasi pembelajaran, tahap pelaksanaan berjalan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode atau model yang di pakai dan Tahap Evaluasi, Pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang ada di MTs ASSALAM Bangilan tidak hanya dilakukan saat tengah dan akhir semester saja, tetapi juga dilaksanakan oleh para pendidik di awal sebagai tatbiq terhadap materi pelajaran yang sudah di ajarkan, serta Terdapat faktor pendukung yakni memiliki kelas yang luas dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, selain itu setiap siswa mempunyai kitab dan buku masing masing, guru memiliki wawasan luas dan penguasaan yang matang terhadap materi yang akan di ajarkan dan faktor penghambat adalah siswa kelas VII merupakan siswa baru di mana merupakan siswa baru mulai belajar tentang susunan bahasa dan ilmu nahwu, sehingga kadang memerlukan proses dan waktu lebih untuk membaca dan memahami isi kitab.