IMPLEMENTASI PEER TEACHING METHOD PADA KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DI SMK NEGERI 5 BOJONEGORO

Penggunaan metode dalam proses belajar mengajar merupakan perencanaan kegiatan pembelajaran untuk mendukung strategi pembelajaran, supaya mendapat hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pembelajaran. Era revolusi industri 4.0 telah menghadirkan tantangan baru dalam bidang pendidikan, yang mengharuskan pengembangan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif. Untuk mengantipasi hal tersebut, maka guru menerapkan metode peer teaching dalam konteks kurikulum merdeka, yang melibatkan siswa sebagai tutor atau pengajar untuk menyampaikan materi kepada teman sekelas, telah dianggap sebagai salah satu metode yang menjanjikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dengan jumlah 6 narasumber, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) perencanaan peer teaching method pada kurikulum merdeka dalam pembelajaran PAI di SMK Negeri 5 Bojonegoro mencakup penyusunan materi pembelajaran sesuai dengan modul ajar dan persiapan fasilitas pembelajaran yang mendukung. (2) Pelaksanaan peer teaching method pada kurikulum merdeka dalam pembelajaran PAI di SMK Negeri 5 Bojonegoro melibatkan tahapan pembentukan kelompok belajar dan pemilihan tutor berdasarkan kriteria kecakapan akademik dan kemampuan interpersonal. (3)Evaluasi peer teaching method pada kurikulum merdeka dalam pembelajaran PAI di SMK Negeri 5 Bojonegoro dilakukan melalui tes formatif menggunakan Google Form dan tes sumatif (PTS dan PAS) untuk mengukur pemahaman keseluruhan siswa. (4) Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi peer teaching method pada kurikulum merdeka dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMK Negeri 5 Bojonegoro, yaitu sarana dan prasarana, ruang kelas yang nyaman, guru mendorong kolaborasi dan kerjasama antar siswa, memberikan motivasi siswa agar aktif dalam pembelajaran, kemampuan komunikasi siswa yang baik. Perbedaan kemampuan siswa, kurangnya pemahaman materi siswa, waktu terbatas, siswa lainnya pasif, kegiatan pembelajaran kurang kondusif, kurangnya persiapan tutor.