TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP PROMOTING PRODUK SMARTPHONE DI TOKO SMARTPHONE KOTA BOJONEGORO

Kegiatan promoting lazim digunakan setiap promotor termasuk promotor smartphone dengan tujuan untuk mengubah sudut pandang dan tingkah laku pembeli dari semula tidak tertarik untuk membeli smartphone menjadi tertarik ingin membeli. Mempromosikan suatu produk pada umumnya harus sewajarnya tidak melebih-lebihkan produk dan tidak menjatuhkan merek produk lainnya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana model promosi produk smartphone di toko smartphone Kota Bojonegoro dan bagaimana tinjauan etika bisnis Islam terhadap promoting produk smartphone di Kota Bojonegoro.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model praktik promoting produk smartphone di Kota Bojonegoro dan mengetahui bagaimana tinjauan etika bisnis Islam terhadap strategi promoting produk smartphone di toko smartphone Kota Bojonegoro.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Sumber datanya meliputi data primer yang didapatkan dari observasi dan wawancara dan data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal dan internet. Metode pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalis data adalah metode deskritif analitik. Teori yang yang digunakan adalah etika bisnis Islam.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model promosi atau promoting yang digunakan sebagian promotor smartphone di Kota Bojonegoro menggunakan strategi black campaign untuk merendahkan produk lain dengan sengaja dan melebih-lebihkan produk yang ditawarkan pada pembeli, agar pembeli tertarik pada produk yang ditawarkan. Hal tersebut dapat merugikan pihak lain, karena terdapat konsumen yang merasa kecewa dari tindakan tersebut. Ditinjau dari etika bisnis Islam, secara keseluruhan belum memenuhi perilaku baik dalam Islam yang dimaksudkan adalah sifat hasan, keadilan, kehendak bebas, kejujuran dan tanggung jawab. Hal tersebut dikarenakan beberapa promotor masih melakukan deskriminasi kepada pembeli dan pihak promotor produk lain dengan melakuan strategi promosi hanya menjelaskan keunggulan fitur smartphone dan melakukan black campaign.