IMPLEMENTASI METODE JIBRIL MODEL AT-TARTIL BERBASIS KOMPETENSI MENYIMAK DAN MEMBACA DI MTS DARUL HUDA SUGIHWARAS BOJONEGORO

Metode Jibril adalah praktek pembelajaran Al-Qur’an yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya. Karena secara metodologis, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada para sahabat seperti-halnya yang beliau terima dari Malaikat Jibril. Model At-Tartil adalah suatu panduan dalam belajar membaca Al-Qur’an yang langsung (tanpa di eja) dan memasukkan atau mempraktekkan pembisaaan bacaan tartil sesuai dengan kaidah Ulumut Tajwid dan Ulumul Ghorib. Uraian di atas menjelaskan bahwa yang menjadi fokus penelitian adalah (1) bagaimana perencanaan metode Jibril model At-Tartil, (2) bagaimana pelaksanaan metode Jibril model At-Tartil, (3) bagaimana hasil metode Jibril model At-Tartil. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan perencanaan metode Jibril model At-Tartil, (2) mendeskripsikan pelaksanaan metode Jibril model At-Tartil, (3) mendeskripsikan hasil metode Jibril model At-Tartil bisa diterapkan di MTs Darul Huda Sugihwaras Bojonegoro. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kualitatif dengan metodologi deskriptif. Lokasi penelitian berada di MTs Darul Huda Sugihwaras Bojonegoro. Kehadiran peneliti adalah sebagai pengamat partisipan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui proses penggalian data menggunakan teknik observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik non-statistik dengan acuan dari Miles dan Hubberman. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan pengujian credibility dengan metode triangulasi (sumber dan teknik), dan menggunakan bahan referensi. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1)Perencanaan dalam metode Jibril Model At-Tartil meliputi doa pembuka yang dibaca bersama-sama dengan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran metode Jibril Model At-Tartil kepada siswa di antaranya yaitu: a) mengenal huruf, menghafal suara huruf, membaca kata dan kalimat Bahasa Arab, membaca ayat ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar, b) mempraktekkan bacaan ayat-ayat Al Qur’an (pendek maupun panjang) dengan bacaan bertajwid dan artikulasi yang shahih (benar) dan jahr (bersuara keras), c) mengetahui dan memahami teori-teori dalam ilmu tajwid walaupun secara global, singkat, dan sederhana terutama hukum-hukum dasar ilmu tajwid seperti hukum nun sukun dan tanwin, lam sukun, mad, dan lainnya, d) memahami semua materi ajar dengan baik dan benar, e) mampu menggunakan media atau alat bantu secara baik dan benar. 2) Pelaksanaan pembelajaran metode Jibril model At-Tartil meliputi dua tahapan pembelajaran yaitu : inti dan penutup. Dalam tahapan inti terdiri dari Talqin dan Ittiba’ (penjelasan materi), Urdloh klasikal dengan alat peraga At-Tartil, Urdloh klasikal dengan buku pegangan siswa At-Tartil, dan Urdloh individu. Sedangakan dalam tahapan penutup terdiri dari pemberian arahan oleh guru kepada siswa secara individual dan doa penutup yang dibaca secara bersama-sama. 3) Dengan adanya proses pembelajaran metode Jibril model At-Tartil di MTs Darul Huda Sugihwaras hasilnya memuaskan. Kemampuan membaca Al Qur’an siswa terhitung berkembang pesat. Hal ini berdasarkan buku nilai guru metode Jibril yang menunjukkan nilai siswa kelas VII yang mengikuti pembelajaran rata-rata sudah memenuhi target yang ditentukan. Dan para siswa merasa bacaannya semakin lancar, dibanding sebelum mengikuti pembelajaran metode Jibril, meski masih banyak yang harus dibenarkan.