TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP MONOPOLI LELANG SAWAH BENGKOK DI DESA KANOREJO KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN

Sawah bengkok milik pemerintah Desa Kanorejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban merupakan lahan pertanian yang sangat subur. Pemanfaatan sawah bengkok dilakukan dengan cara sistem lelang dengan penawaran terbuka yaitu penawaran lisan dengan harga berjenjang naik. Harga lelang yang diambil sebagai pemenang adalah harga penawaran tertinggi. Syarat peserta lelang yaitu masyarakat yang tingkat perekonomiannya menengah ke bawah sehingga dalam praktik lelang sawah bengkok di Desa Kanorejo ini ada semacam monopoli yang dibentuk dalam sebuah tim antara makelar dengan orang menengah ke atas yang tidak bisa mengikuti proses lelang. Pemenang lelang sawah bengkok ini hanya sebatas nama karena dalam praktiknya dikerjakan orang lain yang telah melakukan upaya monopoli lelang kerjasama dengan makelar. Rumusan masalah dari penelitian ini meliputi bagaimana praktik monopoli lelang sawah bengkok di Desa Kanorejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban dan bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap praktik monopoli lelang sawah bengkok di Desa Kanorejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Adapaun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik monopoli lelang sawah bengkok di Desa Kanorejo Kecamatan Rengel Kabupten Tuban, serta untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap praktik monopoli lelang sawah bengkok di Desa Kanorejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan tempat di Desa Kanorejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Sumber datanya meliputi data primer, yaitu observasi dan hasil wawancara sedangkan data sekundernya diperoleh dari sumber-sumber data seperti buku, kitab fikih, jurnal, internet dan lainnya. Teknik pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan metode yang digunakan untuk menganalis data adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bai’ muzāyadah dan teori iḥtikār. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa praktik lelang sawah bengkok di Desa Kanorejo kecamatan Rengel Kabupaten Tuban ini hanya dimenangkan oleh orang-orang kaya saja karena di dalam proses lelang sawah bengkok sudah dibentuk sebuah tim antara makelar dengan orang menengah ke atas yang tidak bisa mengikuti proses lelang. Pemenang yang terjadi pada tahun 2019 dan 2020 sangat terlihat jelas bahwa pemenangnya dimonopoli oleh satu atau dua orang. Menurut tinjauan hukum ekonomi syariah praktik tersebut apabila dilihat dari teori bai’ muzāyadah sudah memenuhi rukun dan syarat jual beli. Akan tetapi bai’ muzāyadah yang sudah sah itu menjadi haram atau dilarang karena proses lelangnya itu ada unsur monopoli atau iḥtikār al-ṣinfi.