Analisis Rekayasa Letter of Acceptance (LoA) pada Rekrutmen Pegawai yang Mengatasnamakan PT. Pertamina dalam Perspektif UU ITE dan Hukum Ekonomi Syari’ah

Kejahatan penipuan masih marak terjadi di Indonesia dengan modus yang semakin beragam salah satunya adalah penipuan rekrutmen tenaga kerja melalui media online. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Tindak kriminal ini dapat menimpa siapa saja, tanpa pandang usia, gender, status sosial, dan tempat tinggal. Sehingga pada penelitian ini peneliti berusaha menganalisis Rekayasa pada Rekrutmen Pegawai yang Mengatasnamakan PT. Pertamina dalam Perspektif UU ITE dan Hukum Ekonomi Syari’ah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah menjelaskan permasalahan Bagaimana tinjauan UU ITE dan Hukum Ekonomi Syariah mengenai proses rekayasa (LoA) rekrutmen yang mengatasnamakan PT. Pertamina dan Bagaimana mekanisme pada proses rekrutmen yang mengatasnamakan PT. Pertamina di Cabang Denpasar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme perekrutan yang mengatasnamakan PT. Pertamina dan Mengetahui Bagaimana tinjauan hukum menurut UU ITE mengenai rekayasa Letter of Acceptance (LoA) pegawai. serta mengetahui tinjauan dalam segi Hukum Ekonomi Syariah terhadap rekayasa (LoA) pegawai.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat deskriptif yang cenderung menggunakan analisis. Dalam penelitian kualitatif, landasan teori berperan sebagai instrumen, di mana hal ini bertujuan supaya proses penelitian lebih komprehensif sesuai dengan fakta serta data yang didapatkan dari lapangan,Pada proses pengumpulan data, metode yang digunakan diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh dari sumber-sumber data.
Hasil dari analisis dan pembahasan terkait penelitian ini adalah unsur pidana pencurian data pribadi melalui website tiruan menurut UU ITE dapat dilihat di dalam Pasal 30 ayat (2) mengenai untuk memperoleh informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik, Pasal 32 ayat (2) mengenai memindahkan dan/atau mentransfer informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik kepada orang lain, dan Pasal 35 mengenai manipulasi informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dengan tujuan agar dianggap sebagai data yang otentik. Dari prespektif hukum islam menggunakan teori penipuan atau Tādlīs dan beberapa macam Tādlīs dengan kaidahnya adalah jalan yang diharamkan menurut agama seperti riba dan Ghasab/merampas.