UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ASINKRONUS MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (STUDI KASUS DI MADRASAH ALIYAH NURUL HUDA PARENGAN, TUBAN)

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh fenomena menurunnya tingkat pemahaman siswa yang disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Dalam hal ini peneliti menghubungkan upaya yang diterapkan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui metode pembelajaran Asinkronus. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam hal ini peneliti memilih fokus penelitiannya adalah (1) Bagaimana upaya meningkatkan pemahaman siswa melalui metode pembelajaran Asinkronus mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA Nurul Huda Parengan, Tuban? (2) Apa saja hambatan penerapan metode pembelajaran Asinkronus dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA Nurul Huda Parengan, Tuban?. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Upaya meningkatkan pemahaman siswa melalui metode pembelajaran Asinkronus mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA Nurul Huda Parengan, Tuban (2) Apa saja hambatan penerapan metode pembelajaran Asinkronus dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA Nurul Huda Parengan, Tuban. Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data penulis lakukan dengan cara menelaah seluruh data, mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: upaya peningkatan pemahaman siswa melalui metode pembelajaran Asinkronus mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA Nurul Huda Parengan telah terealisasikan dengan baik. Realisasi upaya peningkatan pemahaman siswa ini telah diterapkan oleh seluruh guru di MA Nurul Huda. Bukan hanya oleh guru Aqidah Akhlak saja. Upaya meningkatkan pemahaman siswa melalui metode pembelajaran Asinkronus mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA Nurul Huda Parengan didukung dengan adanya komitmen dari kepala sekolah, orang tua/wali murid, seluruh guru beserta karyawan, serta didukung oleh fleksibilitas waktu yang mampu menyesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa. Disamping itu juga terdapat faktor penghambat, yaitu delay atau penjedaan waktu yang membuat siswa merasa kurang interaksi dengan guru dan signal yang memadai.