PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI INSHOT UNTUK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI KONTEN PADA MATERI HAJI DAN UMROH KELAS X DI MAN 2 TUBAN

Kemajuan teknologi yang pesat harusnya memberikan pengaruh pada bidang pendidikan. Apabila perkembangan teknologi dimanfaatkan dengan benar, maka akan memberikan dampak yang baik dalam pembuatan media pembelajaran. Namun, masih ada pendidik yang belum memanfaatkan kemajuan teknologi. Seperti halnya penggunaan media pembelajaran yang ada pada pembelajaran berdiferensiasi di MAN 2 Tuban yang masih diterapkan secara konvensional. Hal ini membuat pembelajaran yang dilaksanakan menjadi kurang menarik, tidak merata nya penyampaian materi, dan kurang efektifnya proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video presentasi pembelajaran pada pembelajaran berdiferensiasi konten mata pelajaran fikih materi haji dan umroh untuk peserta didik kelas X di MAN 2 Tuban.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan atau research and development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation). Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X-3 Multimedia yang berjumlah 31 anak di MAN 2 Tuban adapun objek pada penelitian ini adalah media pembelajaran berupa video presentasi pembelajaran menggunakan aplikasi InShot pada pembelajaran berdiferensiasi materi haji dan umroh. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan angket validasi ahli, yaitu ahli media, ahli bahasa, dan ahli materi, serta pendidik dan peserta didik. Data validasi ahli, pendidik, dan peserta didik dianalisis dengan menghitung rata-rata dari masing-masing penilaian untuk mengetahui tingkat kelayakan dari produk.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa dalam proses validasi media pembelajaran berupa video presentasi pembelajaran pada pembelajaran berdiferensiasi mata pelajaran fikih kelas X adalah sangat layak, aspek media yang di uji oleh ahli media memperoleh hasil 82%, aspek penggunaan bahasa yang diuji oleh ahli bahasa memperoleh hasil 94%, dan aspek isi serta aspek penyajian yang diuji oleh ahli materi memperoleh hasil 97,5% dan 90%. Selain itu, hasil uji kelayakan dari pendidik memperoleh hasil 95% dan uji kelayakan dari peserta didik memperoleh hasil 87,2% dengan kriteria “sangat layak”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa video presentasi pembelajaran sangat layak digunakan dalam pembelajaran.