ANALISIS PENJUALAN TANAH WAKAF MASJID MENURUT MAZHAB HANAFI

Wakaf merupakan sarana kebajikan yang diperuntukkan demi kemaslahatan umat selama ini yang belum dilaksankan dengan baik dan secara maksimal. Rumah sakit, masjid, sarana pendidikan dan tempat-tempat umum lainnya mayoritas semua merupakan tanah wakaf, apabila tidak dikelola dengan baik dan benar maka akan menimbulkan banyak masalah. Akhirnya tanah wakaf yang semestinya dipergunakan untuk kemaslahatan umum bisa digunakan untuk memperkaya diri sendiri atau disalahgunakan. Dalam masyarakat timbul anggapan bahwa bahwa tanah wakaf tidak boleh diperjual belikan. Namun sangat problematis kenyataannya di masyarakat memanfaatkan tanah wakaf masjid tersebut dengan cara memperjual belikannya. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah meliputi Bagaimana Tinjauan Mazhab Hanafi Terhadap Jual Beli Tanah Wakaf dan Bagaimana Tinjauan Mazhab Hanafi Terhadap Jual Beli Tanah Wakaf Masjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tinjauan Mazhab Hanafi Terhadap Jual Beli Tanah Wakaf dan mengetahui Bagaimana Tinjauan Mazhab Hanafi Terhadap Jual Beli Tanah Wakaf Masjid. Penelitian ini merupakan Library Research dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber datanya meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari buku maupun kitab diantaranya al-Fiqh al-Isla>mi> wa ‘Adillatuhu, al- fiqhu ‘Ala> Mazhabi al-Arba’ah, dan Raddun al-Mukhta>r. Sedangkan data sekunder dari literartur-literatur dari buku bidang bisnis syariah, Hukum Ekonomi Islam baik yang bersifat kontemporer maupun klasik, jurnal, skripsi, tesis, karya tulis ilmiah dan Undang-undang yang mengatur tentang wakaf. Metode yang digunakan adalah analisis data dan bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan teori Wakaf dan Bai’. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : Pertama, Menurut mazhab Hanafi boleh menjual tanah wakaf selama ketika pengikraran wakaf si wakif mensyaratkan memperbolehkan menjual tanah wakaf tersebut dan mentasarufkan uang hasil penjualan tanah tersebut. Dan juga mazhab Hanafi membolehkan menukar atau menjual harta wakaf yang sudah tidak memiliki nilai manfaat. Kedua, menurut mazhab Hanafi penjualan tanah wakaf masjid diperbolehkan. Kebolehan mengganti semua bentuk harta wakaf, baik yang umum maupun yang khusus, termasuk tanah wakaf masjid. Ibdal (penukaran) dan istibdal (penggantian) juga diperbolehkan, selama itu menitik beratkan pada maslahat atau aspek kemanfaatan.