Penerapan Algoritma Naïve Bayes Pada Pemberian Rekomendasi Beasiswa Pip Siswa Madrasah Tsanawiyah

Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program pemerintah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (misalnya dari keluarga/ rumah tangga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera/ KKS) atau anak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan bagian penyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sejak akhir 2014. Penulis mengambil studi kasus pada MA Swasta Sunan Bonang, Tuban. MA Swasta Sunan Bonang, Tuban merupakan salah satu MA di Kabupaten Tuban yang mendapatkan program PIP untuk siswa/i yang kurang mampu serta memiliki kendala ekonomi sulit. Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pemberian Kartu Indonesia Pintar dimana proses penyerahan bantuan kadang tidak sesuai target atau sasaran. Data yang tidak valid menyebabkan kesalahan dalam pembagian KIP yang seharusnya diberikan kepada penerima yang berhak menerimanya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang diharapkan menyelesaikan permasalahan dalam pemberian KIP dengan metode Naïve Bayes. Metode Naïve Bayes merupakan Naive bayes merupakan metode pengklasifikasian paling populer digunakan dengan tingkat keakuratan yang baik. Banyak penelitian tentang pengklasifikasian yang telah dilakukan dengan menggunakan algoritma ini. Adapun kriteria yang dipakai yaitu : Nilai raport, Penghasilan Orang Tua, dan Kondisi. SPK PIP hanya bersifat memberikan rekomendasi keputusan kepada pihak sekolah, untuk proses selanjutnya diserahkan kembali kepada pihak sekolah.