IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER ISLAM DALAM MEMBENTUK INSAN KAMIL TERHADAP REMAJA DESA SUMURAGUNG-SUMBERREJO-BOJONEGORO

Pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu membentuk watak seseorang. Pendidikan karakter islam sangat berkaitan dengan menjadi insan kamil, sebab jika individu sudah memiliki karakter yang sesuai dengan syariat islam dan sudah menjadi kebiasaan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka individu tersebut sudah bisa dikatakan memiliki jiwa insan kamil. Iinsan kamil adalah manusia sempurna yang perbuatannya sesuai dengan hakikatnya. Remaja di Desa Sumuragung merupakan remaja yang mengikuti perkembangan zaman, seperti remaja pada umumnya mereka juga melakukan kegiatan seperti nongkrong diwarung kopi, bergadang sampai malam, bermain game dan masih banyak lainnya. Namun, remaja di Desa Sunuragung menyeimbangkan semua itu dengan tetap mengikuti kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial, contohnya rutinan tahlil, dziba’, pengajian. Bakti sosial dan kerja bakti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan meliputi perpanjangan keikutsertaan peneliti, teknik triangulasi dengan menggunakan berbagai sumber, teknik, dan waktu, diskusi teman sejawat. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi pendidikan karakter islam dalam membentuk insan kamil terhadap remaja di Desa Sumuragung dengan membiasakan diri dan mengikuti kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial. Contoh kegiatan yang diikuti yaitu rutinan tahlil, dziba’, bakti sosial, kerja bakti dan lain lain. bisa disimpulkan dengan mengikuti kegiatan tersebut secara tidak langsung remaja sudah menerapkan nilai pendidikan karakter islam, dengan kebiasaaan yang sudah terbiasa maka sudah tertanam dan terbentuk jiwa insan kamil terhadap remaja. Faktor pendukung pada implementasi pendidikan karakter islam dalam membentuk insan kamil terhadap remaja adalah kesadaran diri, keluarga, teman sebaya. Sedangkan faktor pengahmabatnya kurangnya percaya diri, keluarga yang kurang harmonis dan kesibukan remaja.