IMRON, MUHAMMAD (2024) FORMULASI SEDIAAN SALEP ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var rubrum) DAN IDENTIFIKASI SENYAWA DENGAN METODE ANALISIS GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Sarjana (S1) thesis, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.
COVER.pdf
Download (29kB)
AWALAN.pdf
Download (1MB)
BAB I.pdf
Download (254kB)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (988kB) | Request a copy
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (356kB) | Request a copy
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB) | Request a copy
BAB V.pdf
Download (239kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (326kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Jahe merah, yang juga dikenal sebagai Zingiberinale var rubrum, berasal dari wilayah Asia-Pasifik, meliputi India hingga China. Zingiber officinale var rubrum, yang umumnya dikenal sebagai jahe merah, sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk yang disebabkan oleh jamur. Banyak meyakini bahwa ramuan tradisional lebih aman daripada obat kimia. Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) mengandung senyawa seperti gingerol, shogaol, limonen, dan geraniol yang bermanfaat dalam pengobatan penyakit jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa dalam jahe merah dan merumuskan sediaan salep dari jahe merah dengan stabilitas fisik terbaik. Metode penelitian melibatkan ekstraksi jahe merah menggunakan teknik destilasi, menghasilkan minyak atsiri jahe merah, diikuti dengan identifikasi senyawa menggunakan GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Berdasarkan temuan penelitian dan identifikasi sampel jahe merah, deteksi senyawa limonen dan geraniol dapat dilakukan melalui analisis GCMS. Namun, deteksi senyawa gingerol dan shogaol belum terjadi karena kurangnya persiapan sampel dengan penambahan KOH 0,5 N selama analisis GCMS minyak atsiri jahe merah. Hasil dari empat formulasi menunjukkan bahwa semua formulasi memenuhi standar stabilitas sediaan salep. Namun, selama uji organoleptik pada minggu ketiga dan keempat, terlihat bercak putih pada formulasi F2 dan F3, menunjukkan bahwa formulasi optimal adalah F3 dengan konsentrasi 25% minyak atsiri jahe merah.
Item Type: | Thesis (Sarjana (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Salep, Antifungi, Minyak Atsiri Jahe merah |
Subjects: | 700 - Seni dan Rekreasi > 710 Perencanaan wilayah dan arsitektur lanskap > 716 Tanaman herbal;rumputan |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Farmasi |
Depositing User: | Muhammad Imron |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 02:13 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 02:13 |
Contributors (Pembimbing / Pengarah): | Contribution Name NIDN Thesis advisor HUTAHAEN, TITI AGNI NIDN070428505 Thesis advisor FEBRUYANI, NAWAFILA NIDN0708029101 |
URI: | https://repository.unugiri.ac.id:8443/id/eprint/5919 |