STANDARISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON-SPESIFIK EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) DENGAN METODE SOKLETASI SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTI-INFERTILITAS

Sambung nyawa (Gynura procumbens) merupakan tumbuhan indonesia yang telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit, diantaranya diabetes dan infertilitas. Infertilitas disebut sebagai ketidakmampuan seseorang mempunyai keturunan selama ±1 tahun berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi. Kandungan senyawa kimia daun sambung nyawa berpotensi untuk dikembangkan yang berguna sebagai obat anti-infertilitas yaitu flavonoid (kuersetin) yang dapat membersihkan ROS dan saponin (steroid) meningkatkan kadar testosteron. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian True Exsperimental Laboratorium dengan desain Deskriptif Analisis. Ekstraksi daun sambung nyawa (Gynura procumbens) menggunakan metode sokletasi. Standarisasi spesifik dan non-spesifik dilakukan dengan menggunakan parameter spesifik diantaranya identitas tanaman, uji organoleptik dan uji kandungan senyawa kimia. Sedangkan parameter non-spesifik yaitu susut pengeringan, kadar air, dan bobot jenis. Hasil determinasi tanaman sambung nyawa termasuk Genus Gynura dan spesies Gynura procumbens (Lourr.) Merr. Uji organoleptik ekstrak berwarna hijau kecoklatan, rasa lengket, bau khas. Hasil uji kandungan senyawa kimia positif mengandung flavonoid dan saponin. Flavonoid dan saponin diduga dapat dimanfaatkan sebagai anti-infertilitas melalui mekanisme senyawa saponin yang akan meningkatkan kadar testosterone hal ini sterol. Sterol ada hubungannya dengan anti-infertilitas, sedangkan senyawa flavonoid mengandung kuersetin yang baik untuk mengatasi kerusakan oksidatif pada pria. Hasil standarisasi non-spesifik mendapatkan hasil tetap bobot jenis 1,004gr/ml,m susut pengeringan 9%, kadar air 9,89%. Ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens) dengan metode sokletasi telah memenuhi parameter standarisasi dan dapat digunakan sebagai kandidat Obat Anti-Infertilitas.