IDENTIFIKASI GC-MS DAN APLIKASI SENYAWA ANALGESIK MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) PADA SEDIAAN LINIMENT

Analgesik merupakan kelompok obat yang meredakan nyeri tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran. Analgesik non-opioid seperti asam mefenamat dan parasetamol merupakan pilihan umum untuk mengatasi nyeri tanpa risiko kecanduan. Namun penggunaannya dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi lambun, maka masyarakat mungkin mencari alternatif selain menggunakan tumbuhan sebagai obat tradisional untuk mengurangi risiko efek samping. Jahe merah dapat menghasilkan minyak atsiri yang memiliki beberapa senyawa kimia seperti non volatile gingerol, shogaol, zigeron dan diarilheptanoid, dan volatile zingiberene dan camphene yang dapat memberikan efek farmakologi seperti efek analgetik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa analgesik minyak atsiri jahe merah dengan GC-MS dan formulasi dan evaluasi sediaan liniment. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu rancangan yang bisa digunakan pada percobaan dengan jumlah perlakuan terbatas dan satuan percobaan bersifat homogen. Metode desilasi digunakan untuk mengambil minyak atsiri jahe merah dan diidentifikasi menggunakan GC-MS. Pembuatan formulasi liniment dibuat 4 formulasi dengan perbedaan konsentrasi ekstrak F0 (0%), F1 (15%), F2 (25%), F3 (30%) kemudian dilakukan evaluasi sediaan meliputi uji pH, uji organoleptis,uji viskositas, uji homogenitas, uji iritasi dan uji hedonik. Hasil penelitian yang didapatkan yang pertama Identifikasi senyawa analgesik jahe merah dengan menggunakan GC-MS yaitu yang menunjukan senyawa analgesik yaitu senyawa Zingiberene dengan sebanyak 27,69% dan Camphene dengan 11,33%. Evaluasi formulasi pada uji pH dengan nilai pH 4, uji organoleptis memiliki rentang warna kuning hingga orange tua, aroma khas minyak atsiri jahe merah dan berbentuk cair, dan uji homogenitas memiliki tingkat homogen yang baik, uji viskositas memiliki 4,6 cps pada (F3;30%) yang memenuhi standart, uji iritasi tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan uji hedonik atau kesukaan pada F3 dengan konsentrasi 30%. Kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh senyawa analgesik jahe merah pertama kali diidentifikasi oleh GC-MS yang menunjukkan bahwa senyawa analgesik yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut mengandung senyawa Zingiberene dengan persentase sebesar 27,69% dan Camphene dengan persentase 11,33% dan Minyak atsiri jahe merah dapat diformulasikan sebagai sediaan liniment.