IMPLEMENTASI MENGEMBANGKAN SIKAP BERBAGI PADA ANAK MELALUI TRADISI SELAMETAN WETON DI TK DHARMA WANITA RAHAYU DESA NGUJO KECAMATAN KALITIDU

Tradisi selametan weton merupakan praktik budaya jawa yang dilakukan merayakan hari kelahiran berdasarkan penanggalan jawa (weton). Dalam tradisi selamataan weton anak dapat dikenalkan pembelajaran nilai-nilai social pada anak.hal ini dapat menjadi momen pendidikan yang baik bagi anak-anak untuk memahami pentingnya berbagi dan kepedulian terhadap temanya. Pentingnya memelihara dan merayakan tradisi lokal sangat ditekankan dalam upaya pelestarian warisan budaya dan keberlanjutan budaya. Meskipun kadang�kadang tradisi lokal dapat berubah atau mengalami evolusi seiring waktu, upaya untuk menjaga esensi dan nilai-nilai inti dari tradisi tersebut tetap hidup merupakan investasi dalam melestarikan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.Maka selamatan weton dilakukan setiap kali anak memasuki satu siklus kalender jawa yang terdiri dari 35 hari. dalam upaya memanfaatkan konteks ini untuk mengintegrasikan nilai-nilai peduli dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari anak-anak, menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan sosial mereka. Jenis penelitian ini adalah Field Research.Sumber Data (Informan) utama dalam penelitian ini sikap berbagi pada anak melalui Tradisi Selametan Weton di TK Dharma Wanita Rahayu Desa Ngujo Kecamatan Kalitidu.Adapun metodepengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan dokumentasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi selametan weton memiliki potensi besar dalam menumbuhkan sikap berbagi di kalangan anak-anak. Partisipasi anak-anak dalam kegiatan ini, seperti memberikan makanan kepada teman-teman dan tetangga, membantu mereka memahami pentingnya berbagi dan memperkuat hubungan sosial mereka. Selain itu, peran guru dan orang tua sebagai fasilitator juga sangat penting dalam memaksimalkan nilai edukatif dari tradisi ini.Penelitian ini menemukan bahwa selametan weton dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif di lingkungan pendidikan anak usia dini. Dalam setiap selametan, anak-anak diajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang menjadi dasar pembentukan sikap berbagi. Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang budaya dan tradisi, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam berbagi dan bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mendukung kegiatan semacam ini. Guru dan orang tua perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak memahami dan menghargai nilai-nilai yang diajarkan melalui selametan weton. Oleh karena itu, implementasi tradisi ini dalam kurikulum sekolah dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengembangkan sikap berbagi dan memperkuat ikatan sosial di kalangan anak-anak.