PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI DESA SUKOSEWU BOJONEGORO

Penurunan kemampuan kognitif bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Penurunan kemampuan kognitif seringkali ditemukan, dan kadang-kadang didahului dengan penurunan kontrol emosional, perilaku sosial, dan bahkan motivasi. Walaupun seperti itu, brain gym dapat digunakan untuk mencegah penurunan kemampuan otak (Erwanto et al., 2018). Brain gym adalah gerakan tubuh sederhana yang digunakan untuk jalan keluar bagi bagian-bagian otak yang terhambat agar dapat berfungsi maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brain gym terhadap fungsi kognitif lansia di Desa Sukosewu Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan rancangan one group pretest posttest, dimana teknik pengambilan sampelnya adalah menggunakan metode purposive sampling adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang Lansia di Desa Sukosewu, dan instrumen yang digunakan pengumpulan data menggunakan kuesioner MMSE. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon signed rank test dengan taraf signifikansi <0,05. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan niliai signifikansi 0,04 yang artinya nilai berdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon signed rank test bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari <0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis diterima. Artinya ada perbedaan antara fungsi kognitif Lansia untuk pre test dan post test, sehingga dengan demikian Ho ditolak dan Ha di terima. Maka dapat disampaikan bahwa ada pengaruh brain gym terhadap fungsi kognitif lansia di Desa Sukosewu Bojonegoro dengan hasil didapatkan nilai rata-rata sebelum dilakukan brain gym pretest 12,33 dan setelah dilakukan brain gym posttest 18,40.