ANALISIS BIAYA AKUISISI PADA ASURANSI JIWA PT.AJ CENTRAL ASIA RAYA (CAR) PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

Asuransi adalah salah satu bentuk penanganan atas risiko yang akan dilakukan dengan cara menggantikan risiko dari pihak tertanggung ke pihak penanggung (atau bisa di sebut sebagai perusahaan asuransi), melalui suatu perjanjian asuransi. Didalam asuransi jiwa PT.AJ Central Asia Raya peserta asuransi dibebankan dengan biaya akuisisi dan biaya administrasi yang sebelumnya tidak ada dalam perjanjian awal antara peserta asuransi dengan perusahaan asuransi jiwa, kemudian peserta asuransi mengalami klaim dini, bonus yang didapatkan oleh agen asuransi akan hilang sehingga agen asuransi melakukan manipulasi pembayaran premi dengan mengatasnamakan peserta asuransi yang mengalami klaim dini tersebut supaya bonus rekrut agen asuransi tidak hilang ataupun berkurang.
Rumusan masalah dari penelitian yang ditulis peneliti adalah Bagaimana mekanisme biaya akuisisi asuransi jiwa PT. AJ Central Asia Raya (CAR) dan Bagimana tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap biaya akuisisi asuransi jiwa PT. AJ Central Asia Raya (CAR). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme biaya akuisisi asuransi jiwa PT. AJ Central Asia Raya (CAR) dan untuk mengetahui tinjauan Hukum Ekonomi Syariah tentang biaya akuisisi pada Asuransi Jiwa PT. AJ Central Asia Raya (CAR).
Penelitian ini menggunakan penelitian Lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis ang digunakan daam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah dan di analisis menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan teori Wakalah Bil Ujrah dan Hibbah Bi Al-Sharti.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mekanisme alokasi biaya akuisisi dalam jangka waktu 5 tahun pada tahun pertama dan tahun kedua adalah 60% dan 25%. Selain itu peserta asuransi jiwa juga harus membayar dana hibah setiap bulannya sebesar Rp. 25.000,00. Jika dilihat dari rukun dan syarat dari Wakalah Bil Ujrah, maka praktik ini tidak sah karena muwakkal fiih tidak diketahui dengan jelas. Sedangkan dalam teori Hibbah Bi Al-Sharti jika dilihat dalam rukun dan syaratnya juga belum memenuhi karena harta yang dihibahkan belum ada saat al-wahib dan al- mauhub lah melakukan perjanjian.

Kata kunci: Asuransi jiwa, Wakalah Bil Ujrah, Hibbah Bi Al-Sharti