UPAYA MENSTIMULASI MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA PERAGA LANGSUNG USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK DESA JATIGEDE KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa Kurang berkembangnya motorik halus anak disebabkan karena guru selalu memberikan kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga anak bosan. Hal ini terlihat dalam kegiatan sehari-hari yang diberikan guru, media dan alat yang digunakan kurang bervariasi serta stimulus yang diberikan guru kurang optimal sehingga perkembangan yang diharapkan belum tercapai secara maksimal, sehingga menyebabkan anak tidak tertarik dalam pembelajaran. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah : (1) Bagaimana upaya guru dalam menstimulasi motorik halus anak usia 4-5 tahun melalui media peraga langsung? (2) Apakah upaya menstimulasi motorik halus anak usia 4-5 tahun melalui media peraga langsung dalam kegiatan pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak-anak di Taman Kanak-Kanak PKK Desa Jatigede Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro?. Dalam penelitian ini penulis menggunakan : Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian: di Taman Kanak-kanak PKK Desa Jatigede Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, wawancara dilakukan kepada ketua yayasan, guru, siswa, serta orang tua siswa. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber, sebab pada penelitian ini data yang diperoleh akan dikumpulkan dan mengetahui kebenarannya. Teknik analisis data terdiri atas sajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini yaitu: (1) upaya menstimulasi pada motorik halus anak-anak usia 4-5 tahun di-Taman Kanakkanak PKK Desa Jatigede, yang paling tepat menggunakan media peraga langsung (2) hambatan yang dialami dalam menstimulasi pada motorik halus anak-anak usia 4-5 tahun tidak hanya berasal dari anak, namun juga pihak sekolah, guru, maupun lingkungan keluarga. Solusi untuk mengatasi hambatan tersebut adalah (1) Kepala Sekolah diharapkan menyediakan berbagai media peraga langsung. (2) Guru : Guru diharapkan dapat memberikan pembelajaran dengan media peraga langsung, memberikan penjelasan pada anak yang dapat dipahami dan diterima oleh anak. (3) orang tua anak : Orang tua ikut berperan dalam menstimulasi pada motorik halus anak dengan membiasakan anak untuk belajar yang sudah diajarkan di sekolah saat berada di rumah, serta menjaga dan mengawasi setiap kegiatan anak sehingga anak menjadi terarah.