IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BERIMAN, BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, DAN BERAKHLAK MULIA PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA FASE D DI MTsN 2 TUBAN

Pendidikan memerlukan manajemen yang tepat dalam hal pelaksanaan, perencanaan, dan evaluasi. Salah satu langkah pedagogik untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah menyempurnakan kurikulum menjadi merdeka belajar. Berdasarkan pengamatan peneliti dan informasi yang diperoleh dari MTsN 2 Tuban, terbentuknya karakter peserta didik beriman, bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia dalam proses pembelajaran akidah akhlak. Pada pembelajaran akidah akhlak menggunakan metode lama seperti ceramah, diskusi, dan hafalan. Akan tetapi ada hal baru yang diimplementasikan guru akidah akhlak dalam pembentukan karakter bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara berdoa (roditubillahirobba wabil islamidina wabi muhammadin nabiyau warosula robbi zidni ilma warzukni fahma wajaalni minassholihin). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka dalam pembentukan karakter Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia pada pembelajaran akidah akhlak, untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan menggunakan kurikulum merdeka merdeka dalam pembentukan karakter Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia pada pembelajaran akidah akhlak, untuk mengetahui hasil implementasi kurikulum merdeka dalam pembentukan karakter Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia pada pembelajaran akidah akhlak.
Metode penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Implementasi kurikulum merdeka di MTsN 2 Tuban berada di tahapan. Pembelajaran akidah akhlak belum menggunakan pembelajaran terdiferensiasi. (2) Adapun faktor pendukung adalah metode yang digunakan guru dalam membentuk karakter siswa kelas VII F sudah sesuai dengan metode pembiasaan, absensi atau kehadiran siswa. Faktor penghambat adalah kurangnya pengetahuan guru tentang kurikulum merdeka, dan guru tidak pernah ganti template powerpoint selama lima kali dalam dua semester. (3).Nilai sikap kelas VII F ada peningkatan, jika dibandingkan dengan nilai sikap kelas VII F sebelum menerapkan kurikulum merdeka.