PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH SALAFIYAH DESA PRAMBONTERGAYANG KECAMATAN SOKO TUBAN

Masyarakat Indonesia dengan laju perkembangannya masih banyak menghadapi masalah-masalah pendidikan, diantaranya adalah proses pendidikan untuk masa sekarang dipandang kurang efektif karena kurang melibatkan pengembangan kemampuan berfikir dan bertindak secara kritis, kurang dapat mengembangkan kemampuan berkolaborasi dalam proses belajar, siswa kurang termotivasi dan kurang bertanggung jawab terhadap proses belajar. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah pada proses pembelajaran yang lebih menekankan pada kemampuan penalaran siswa. Think Pair Share (TPS) merupakan pendekatan yang mengacu pada pembelajaran ini.
Adapun permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana Konsep Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Prambontergayang, Soko, Tuban (2) Bagaimana Motivasi siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Prambontergayang, Soko, Tuban (3) Bagaimana Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan motivasi siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Prambontergayang, Soko, Tuban. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hakikat pembelajaran kooperatif model think pair share (TPS) pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Prambontergayang, Soko, Tuban. (2) Untuk mengetahui Motivasi siswa pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Prambontergayang, Soko, Tuban. (3) Untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif model think pair share (TPS) pada mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Prambontergayang, Soko, Tuban.
Hasil penelitian penerapan pembelajaran kooperatif model TPS adalah sebagai berikut: (1) penerapan pembelajaran kooperatif model TPS dilihat dari aktivitas belajar siswa sudah sangat baik yakni pada unsur saling ketergantungan positif sebesar 88,71 % Hal ini karena siswa merasa saling membutuhkan dalam menyelesaikan tugas kelompok maupun dalam memahami materi pelajaran yang diberikan (2) Interaksi tatap muka sebesar 88,17%. Persentase yang sangat baik pada kualitas belajar kooperatif elemen interaksi tatap muka karena dengan saling bertatap muka siswa akan lebih mudah untuk berdialog dan melakukan komunikasi dengan teman yang berada didekatnya maupun yang ada dihadapannya. (3) Motivasi belajar siswa dibagi dalam dua sumber yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.