IMPLEMENTASI METODE OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN FIKIH DI MAN 2 BOJONEGORO

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah proses pembelajaran yang tidak efisien. Oleh karena itu, dalam menyusun materi pembelajaran, seorang guru harus dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan belajar siswa. Siswa akan merasa bahwa mempelajari materi pelajaran sangat bermanfaat karena dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari jika materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhannya, siswa kemudian akan lebih termotivasi untuk aktif mencari ilmunya sendiri. Metode outdoor learning merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dan memotivasi siswa untuk menghubungkan teori dalam buku dengan apa yang sebenarnya terjadi di dunia nyata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data untuk memastikan data-data bisa diperoleh secara lengkap dan menyeluruh, penyajian data untuk memberikan gambaran yang sistematis terkait hasil penelitian, dan penarikan kesimpulan untuk memberikan kesimpulan terhadap hasil analisis data dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) pelaksanaan outdoor learning dilaksanakan sesuai dengan RPP, dengan cara membentuk kelompok, siswa diajak ke luar kelas seperti di taman madrasah, lapangan, atau di serambi masjid, kemudian siswa kembali ke kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi. (2) dengan diterapkannya metode outdoor learning siswa menjadi lebih aktif dan semangat dalam proses pembelajaran. Hal inilah yang menjadi bukti bahwa motivasi belajar siswa meningkat. (3) Faktor pendukung metode outdoor learning adalah kesiapan guru dalam melakukan perencanaan yang matang melalui RPP, kompetensi guru, respon kepala sekolah yang mendukung, tersedianya fasilitas untuk proses pembelajaran, dan kondisi lingkungan yang memadai. Sedangkan Faktor penghambat metode outdoor learning adalah waktu yang terbatas, siswa yang sulit dikondisikan, pengawasan yang intens terhadap siswa, dan kurangnya konsentrasi pada siswa.