ANALISIS PERSEPSI SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SMK NEGERI 4 BOJONEGORO

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh masih banyak persepsi negatif siswa terhadap matematika yang menyebabkan siswa enggan bahkan malas mengikuti proses pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil tes dan evaluasi pada tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Programme for International Students Assessment (PISA) Indonesia masih berada diperingkat 63 dari 70 negara yang mengikuti dalam matematika, oleh karenanya PISA menyatakan Indonesia masih tergolong rendah dalam penguasaan materi. Mutu pendidikan yang tergolong rendah, khususnya matematika membuat Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara lain, padahal matematika merupakan ilmu universal. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa terhadap mata pelajaran matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah . Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kualitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI ATR (Agribisnis Ternak Ruminansia) 2 SMK Negeri 4 Bojonegoro. Instrumen penelitian yang gunakan adalah anket untuk mengetahui persepsi siswa pada mata pelajaran matematika, soal tes pemecahan masalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, dan pedoman wawancara untuk menguji kredibilitas data . Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak siswa SMK Negeri 4 Bojonegoro yang memiliki persepsi negatif pada pelajaran matematika. Beberapa faktor yang menyebabkan persepsi negatif itu terbentuk adalah terlalu banyak rumus yang harus dihafal, materinya rumit, selain itu cara seorang guru saat menjelaskan di kelas. Kemampuan pemecahan masalah siswa SMK Negeri 4 Bojonegoro sudah cukup baik karena prosentase ketuntasan dalam penyelesain masalah adalah 69%, jadi kemampuan pemecahan masalah siswa tidak dipengaruhi oleh persepsi dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang berpersepsi positif namun kemampuan pemecahan masalahnya rendah, dan siswa berpersepsi negatif namun memiliki kemampuan pemecahan masalah tinggi.