IMPLEMENTASI MODEL TARI BAMBU PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA DI MI HIDAYATUL ISLAM MENTORO

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di madrasah ibtida’iyah. Dalam pembelajaran IPS memuat materi tentang mengenal lingkungan dari lingkungan terdekat sampai lingkungan yang jauh, cara bersosialisasi, dll. Anak membutuhkan dasar pemikiran yang dapat menjadikan anak saling menghargai dan menghormati orang lain, saling mengenal dan dapat berkomunikasi dengan baik. Lebih dari itu, anak akan mengenal peristiwa-peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengna kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Dari pemahaman inilah keberadaan pembelajaran IPS memegang peranan penting, karena berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, serta termasuk salah satu pembelajaran sosial yang merupakan wahana untuk meningkatkan keterampilan, sikap dan nilai.
Salah satu kunci utama keberhasilan untuk mewujudkan semua itu adalah pengelolaan sekolah yang baik dan ketepatan memilih suatu model pembelajaran. Guru MI Hidayatul Islam Mentoro dalam pembelajaran IPS beliau memilih model tari bambu karena dengan model ini siswa menjadi aktif.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti memfokuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi model tari bambu pada proses pembelajaran IPS pada siswa MI Hidayatul Islam Mentoro? 2. Apa faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan implementasi model tari bambu pada mata pelajaran IPS siswa di MI Hidayatul Islam Mentoro?
Implementasi model tari bambu pada proses pembelajaran IPS berjalan dengan lancar dan guru menyampaikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat serta siswa-siswi terlihat lebih senang dan aktif dengan adanya model tari bambu ini. Dalam wawancara dengan bapak Samirun selaku Guru kelas III di MI Hidayatul Islam Faktor pendorong model tari bambu adalah “sebenarnya anak-anak merasa senang dengan model tari bambu ini karena model ini merupakan sarana untuk membuat anak-anak lebih percaya diri” dan penghambatnya “akan tetapi dalam penerapan model pembeljaran tari bambu ini membutuhkan waktu yang cukup lama, serta persiapan yang lebih ekstra seperti media-media yang dibutuhkan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.