PENERAPAN PEMBIASAAN BAHASA JAWA KRAMA DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI MI AL - ISLAH KENDALREJO

Penggunaan bahasa jawa semakin hari semakin menurut dan bahkan sedikit keluarga dan masyarakat jawa yang mau menggunakan bahasa jawa dalamberkomunikasi di kehidupan sehari–hari apa lagi digunakan dalam lingkup yang lebih luas sebagai bahasa pengetahuan. Maka dari itu usaha yang dilakukan MI AL- Islah Kendalrejo dalam melestarikan budaya dan diharapkan bisa menambah rasacinta terhadap budaya penggunaan bahasa Jawa Krama di lingkungan sekolah danumumnya di lingkungan masyarakat sekitar. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan Pembiasaan Penggunaan bahasa Jawa Krama yang diterapkan di MI AL - Islah dalam melestarikan budaya lokal. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat sekoah dalam pembiasaanpenggunaan bahasa Jawa Krama. Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Pembiasaan Penggunaan bahasa Jawa Krama yang diterapkan di MI AL - Islah dalam melestarikan budaya lokal diterapkan dalam kegiatan Javanis Day . Javanis Day merupakan kegiatan dimana dalam satu hari, seluruh keluarga besar MI AL - Islah Kendalrejo menggunakan bahasa jawa Krama dalam berkomunikasi, baik dalam kelas maupun diluar kelas. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk cara untuk melestarikan budaya lokal yang ada di MI AL - Islah Kendalrejo. Javanis Day ini tercetus karena keresahan dewan guru yangmana dampak globalisasi yang terjadi di Indonesia mengakibatkan penurunan penguasaan Bahasa Jawa Krama terutama pada generasi penerus bangsa, hal ini yang menyebakan diterapkannya Javanis Day di MI AL - Islah Kendalrejo. Javanis Day ini sudaj diterapkan sejak tahun 2018, tepatnya mulai tanggal 16 Juli 2018. Faktor Penghambat Javanis Day adalah lingkungan dan tontonan kebiasan peserta didik. Sedangkan faktor pendukungnya meliputi poster, program ekstrakurikuler, dan dukungan orang tua.