IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIKIH MELALUI METODE HAFALAN BACAAN IBADAH SHOLAT SISWA KELAS VII MTS PLUS NABAWI KEDUNGADEM BOJONEGORO

Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluknya yang terbaik di antara makhluk-makhluk yang lain. Baik secara fisik maupun secara mental, karena manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, hati, dan hawa nafsu. Namun berbagai kelengkapan yang diberikan oleh Allah SWT tersebut dapat berkembang apabila diarahkan melalui Pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah proses sekaligus system yang berujung kepada pencapaian suatu kualitas beserta kehidupan manusia. Sehingga Pendidikan itu dapat dikatakan sebagai cara mengasuh, membimbing, dan mendidik generasi penerus bangsa untuk melakukan perbuatan yang baik yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Pembelajaran fikih materi ibadah sholat lebih diutamakan dan selalu didampingi oleh guru agar semua siswa-siswi dapat mempraktekkan dan melaksanakan dalam kesehariannya dengan benar, karena ibadah sholat merupakan cermin dari tolak ukur semua amal perbuatan manusia, sholat harus dilaksanakan dengan tepat dan benar. Fikih menjelaskan bahwasanya melakukan ibadah sholat harus dilakukan dengan baik dan benar. Oleh karena itu siswa-siswi MTs Plus Nabawi diharuskan untuk menghafalkan bacaan- bacaan dalam sholat. Penelitian ini menggunakan pendekaan kualitatif dan juga Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut : meningkatkan pembelajaran siswa pada mata pelajaran tersebut atau juga pada materi tersebut. metode ini sudah terlaksana dengan baik sehingga di gunakan kepada seluruh kelas yang ada di MTs Plus Nabawi Kedungadem Bojonegoro. Faktor penghambat dan Faktor pendukung. Diantara factor penghambatnya dari Implementasi Pembelajaran Fikih Melalui Metode Hafalan yaitu dari kemalasan siswa untuk menghafal, karena beberapa dari mereka yang sulit untuk menghafal. Dan factor yang kedua yaitu tingkat kemampuan siswa, berawal dari sinilah guru bisa menggunakan dari beberapa macam metode hafalan yang sesuai dengan tingkat kemamouan siswanya. Dan kemudian untuk factor pendukungnya yaitu: yang pertama adalah factor dari peranan guru, yang bertugas untuk membimbing dan mendidik siswanya agar bisa menerapkan dari metode hafalan dengan baik dan benar.