PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) DAPAT MENGATASI KESULITAN BELAJAR DENGAN SOAL CERITA

Kesulitan belajar merupakan salah satu hambatan yang di alami siswa dalam hal ini yang ingin dicapai ada 4 indikator diantaranya; (1) peserta didik tidak menguasai materi sesuai waktu yang telah ditentukan (2) Peserta didik memperoleh peringkat hasil belajar yang rendah dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam satu kelompok (3) Peserta didik tidak mencapai nilai maksimal sesuai dengan kemampuan yang di milikinya (4) Peserta didik tidak dapat menunjukan kepribadian yang baik, seperti kurang sopan, membandel, dan tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dengan soal cerita pada kelas VII SMP Negeri 1 Sukosewu dengan pemilihan kelas VII A sebagai kelas penelitian dengan jumlah 31 peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu penelitian metode campuran (mixed methods). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui soal Post test dan Pre test, wawancara, angket, dokumentasi. Masing-masing peserta didik diberikan soal pree test setelah itu diterapkannya model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dan dipertemuan terahir diberikan post test guna mengetahui jika Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dengan soal cerita. Kemudian dilanjutkan dengan pengisian anget untuk mengetahui kesulitan yang di alami siswa ketika proses belajar. serta juga wawancara untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa ketika mengerjakan soal cerita yang mempunyai nilai tinggi dan rendah. Hasil dari penelitian ini berdasarkan nilai pre tes siswa yang berada dibawah rata-rata 25,19 yaitu 49% dan siswa yang berada diatas rata-rata 25,19 yaitu 51%, sedangkan nilai post tes nilai siswa yang berada dibawah rata-rata 73,03 yaitu 39% dan siswa yang nilainya diatas rata-rata 73,03 yaitu 61%. Terpenuhinya semua indikator kesulitan belajar siswa pada soal cerita. Terdapat pengaruh positif dari peningkatan siswa yang nilainya di atas rata-rata pada Pree test 51% dan Post test 61% yaitu meningkat 10%. Subjek dengan kategori tingkat kesulitan tinggi yang didapat dari kategori pengisian angket dengan total skor di atas rata-rata 24,38 yang berjumlah 16 siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, mereka bisa mengerjakan namun, tidak dengan kemampuan secara terkonsep, sedangkan Subjek dengan kategori tingkat kesulitan rendah yang didapat dari kategori pengisian angket dengan total skor dibawah rata-rata 24,38 yang berjumlah 15 siswa dapat memahami dan mengerjakan soal cerita dengan kemampuan secara terkonsep.