MODEL PEMBELAJARAN KITAB MABADI NAHWU KARYA KH. ABU DZARRIN DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM AL MUNIRI DANDER BOJONEGORO

Skripsi ini mengkaji tentang pembelajaran nahwu menggunakan kitab Mabadi Nahwu karangan KH. Abu Dzarrin yang bertujuan agar mengetahui model yang digunakan dalam pembelajaran nahwu dan faktor-faktor pendukung maupun penghambat dalam proses pembelajaran nahwu di Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri Dander Bojonegoro. Dengan hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan serta sebagai bahan pertimbangan oleh pendidik maupun lembaga dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai apa yang ditujukan khususnya dalam pembelajaran nahwu. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripitf kualitatif, dan alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara memberikan makna pada data yang diperoleh kemudian menarik kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil diantaranya : sumber belajar berupa kitab yang digunakan dalam pembelajaran nahwu di Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri Dander Bojonegoro adalah Mabadi Nahwu dan metode yang digunakan dalam penyampaian pelajaran adalah bersifat deduktif, yaitu suatu metode yang diawali dengan pemaparan isi nadzom kemudian diberi contoh dan juga memadukan dengan beberapa metode antara lain: metode lalaran, metode hafalan, metode aktivitas (takror), membaca dan menulis serta sebelum pembelajaran dimulai diawali dengan membaca niat belajar, membaca doa belajar dan membaca al fathihah dihadiahkan kepada mushonnif kitab serta para leluhur terdahulu. Faktor pendukung dalam proses pembelajaran nahwu tersebut yaitu adanya kerjasama antara walisantri dengan pengajar, lingkungan belajar yang kondusif, sarana prasarana yang cukup memadai, serta motivasi ustadz atau pengajar. Sedangkan faktor penghambat antara lain perbedaan kemampuan santri dalam menerima pelajaran yang disampaikan, santri merasa lelah karena sudah mengikuti aktivitas dari pagi hingga malam hari dan kurangnya minat santri untuk belajar nahwu karena nahwu dirasa sulit untuk dipahami.