IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR BERBASIS BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN FIKIH DI MADRASAH TSANAWIYAH SATU ATAP ROUDLOTUT THOLIBIN BALONGCABE KEDUNGADEM BOJONEGORO

Kurikulum merdeka belajar pada dasarnya adalah membebaskan peserta didik dalam pembelajarannya, tidak harus dikengkang untuk selalu belajar didalam kelas saja tanpa ada kreasi atau pun hal lainnya. Ketika adanya wabah covid-19 menjadi kendala dalam pembelajaran disekolahan, pemerintah menegaskan tidak berkerumun karena menghindari penyebaran penyakit covid-19, sehingga kepala sekolah memberi kebijakan untuk pembelajaran jarak jauh. Sehingga pembelajarannya menggunakan metode blended learning, yang akan memudahkan untuk peserta didik belajar dengan jarak jauh, karena pada pelajaran fikih terdapat banyak praktik, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pembelajarannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan rancangan penelitian lapangan. Pada pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, analisis data, dan penarian kesimpulan. Informan pada penelitian ini adalah guru fikih, kepala sekolah, dan peserta didik. Hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil: (1) Peserta didik mampu berpikir kritis dan bisa lebih kreasi dalam pembelajaran, (2) Terdapat faktor pendukung yaitu peserta didik bisa lebih mandiri dalam pembelajarannya, mudah memahami pembelajaran fikih dengan mudah. Dan faktor penghambatnya yaitu belum adanya guru penggerak, keterbatasan buku diperpustakaan, dan kurangnya pengawasan orang tua ketika pembelajaran daring.