STRATEGI INTERNALISASI NILAI-NILAI SPIRITUAL PESERTA DIDIK UNTUK MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH DI MTs ISLAHIYAH DESA KALITIDU KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

Globalisasi ditunjukkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin Maju dan pesat. Ia menghadirkan era digitalisasi yang membawa pengaruh negatif terhadap sikap dan perilaku seseorang apabila tidak digunakan dengan tepat akan melunturkan nilai-nilai spiritual dalam diri individu seperti terjadinya tawuran, bulliying dan lain sebagainya. Sehingga pendidikan dipercaya bisa membangun spiritualitas peserta didik menjadi lebih baik. Dalam mengikis hal tersebut, MTs Islahiyah Kalitidu melakukan proses internalisasi nilai-nilai spiritual peserta didik untuk membentuk akhlakul karimah madrasah melalui berbagai program-program yang telah disusun supaya memiliki keyakinan dan berpegang teguh terhadap nilai spiritual islam.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, memahami, dan mendeskripsikan : 1) strategi internalisasi nilai-nilai spiritual peserta didik dalam pembentukan akhlakul karimah di MTs Islahiyah Kalitidu. 2) Faktor pendukung dan penhambat internalisasi nilai-nilai spiritual peserta didik dalam pembentukan akhlakul karimah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian di MTs Islahiyah Kalitidu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik dalam analisis data meliputi reduksi data untuk menyaring serta menyederhanakan data, penyajian data untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian serta penarikan kesimpulan untuk mendapatkan bukti-bukti yang mendukung tahap pengumpulan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: Pertama, Strategi dalam pembentukan akhlakul karimah dengan cara melakukan pembiasaan sehari-hari melalui kegiatan keagamaan dan menambah jam pembelajaran materi PAI melalui Metode pembiasaan, metode keteladanan, metode ceramah, metode hukuman dan reaward. Kedua, Faktor Pendukung dalam pembentukan akhlak yaitu Proses pembiasaan sehari-hari, adanya interaksi baik antara guru dan murid, Sarana dan prasarana yang mendukung. Ketiga, Faktor Penghambat, Lingkungan keluarga, Lingkungan Sekolah dan Media Informasi.