KAJIAN KITAB ARBA'IN NAWAWI HADITS KEDUA DALAM PENGEMBANGAN AKHLAK SANTRI DI MADRASAH DINIYAH MASLAKUL HUDA DESA BEGED KECAMATAN GAYAM BOJONEGORO

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan implementasi kajian kitab Arba'in Nawawi hadits kedua, dengan sub fokus: (1) Makna kitab Arba'in Nawawi Hadits kedua dalam mengembangkan akhlak, (2) Implementasi kitab Arba'in Nawawi Hadits kedua dalam mengembangkan akhlak. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data deskripif tentang kajian kitab Arba'in Nawawi dalam proses pembentukan akhlak santri di Madrasah Diniyah Maslakul Huda. Teknik pengumpulan data melalui obsevasi dan wawancara. Sumber data dari penelitian ini yaitu Kyai M. Sholihin selaku pengisi materi kajian kitab Arba'in Nawawi dan para santri yang menjadi peserta kajian kitab Arba’in Nawawi . Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan cara teknik triangulasi data yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Makna kitab Arba’in Nawawi hadits kedua yakni Islam meliputi syahadat, sholat, zakat, puasa, haji bila sudah mampu. Sedangkan Iman meliputi iman kepada Allah, malaikat Allah, kitab Allah, Rasul Allah, hari akhir, dan takdir Allah. Ihsan yakni beribadah seolah-olah melihat Allah. Kalaupun belum mampu, ketahuilah bahwa Allah melihat apa yang kita perbuat. (2) Implementasi kajian kitab Arba'in Nawawi hadits kedua mengembangkan akhlak santri yakni akhlak disiplin, tanggung jawab, sopan dan santun. Metode yang digunakan dalam kajian ini metode bandongan, yakni dengan cara santri mendengarkan dan mencatat uraian dari kyai menggunakan bahasa daerah, diadakan pada waktu tertentu, materi atau kitab yang digunakan dan tempat ditentukan oleh kyai. Dengan adanya kajian tersebut santri diharapkan dapat disiplin bangun pagi, bertanggung jawab untuk selalu mengikuti kajian karena wajib, bersikap sopan dan santun kepada setiap orang. Disiplin, tanggung jawab, sopan dan santun termasuk perwujudan dari berbuat ihsan.