ANALISIS JUAL ALAT PRODUKSI UNTUK USAHA PRODUKTIF OLEH MUSTAHIK BINAAN BAZNAS BOJONEGORO PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

Alat produksi merupakan suatu benda atau alat yang digunakan untuk memproses produk sehingga memiliki nilai ekonomis atau nilai jual untuk di pasarkan. Untuk itu, alat produksi merupakan sarana bagi mustahik untuk membantu proses produksi usaha yang dimilikinya. Baznas Kabupaten Bojonegoro merupakan lembaga yang bergerak salah satunya dibidang pemberdayaan ekonomi mustahik. Maka dalam hal ini Baznas memberikan alat produksi tersebut untuk dimanfaatkan oleh mustahik, dengan syarat tidak diperjualbelikan. Alat produksi merupakan barang yang bernilai, suatu ketika mustahik menjual barang tersebut utuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Padahal barang yang dijual bukan milik sempurna mustahik akan tetapi mustahik hanya berhak untuk memanfaatkan. Pada penelitian ini terdapat beberapa akar masalah untuk diteliti secara akademik, sehingga dapat dianalisis lebih lanjut. Pertama mekanisme pendayagunaan uang infak oleh Baznas dalam pemberian bantuan alat produksi atas manfaatnya kepada mustahik. Kedua mekanisme jual alat produksi oleh mustahik. Ketiga tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual alat produksi yang dilakukan oleh mustahik. Tujuan penelitian ini diharapkan penulis mampu memberikan gambaran praktik pendayagunaan dana infak oleh Baznas dan mekanisme jual beli oleh mustahik di tinjau dari segi hukum ekonomi syariah. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan penelitian kepada Baznas dan mustahik binaan Baznas Kabupaten Bojonegoro yang telah mendapatkan program Bojonegoro produktif. Sumber data yang diambil meliputi data primer yaitu observasi dan hasil wawancara lapangan, serta dokumentasi. Sedangkan data skundernya diperoleh dari dokumen, buku, jurnal maupun internet. Sedangkan metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah metode deduktif kualitatif dengan teori hibbah bi al-shart{in/hibbah mana>fi’ dan teori bai’. Dapat disimpulkan bahwa dalam praktik pendayagunaan dana infaq oleh Baznas mekanismenya menggunakan akad hibah bersyarat, mustahik wajib memanfaatkan dan tidak menjual.