PERAN PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI’IN AL-MUSTAWA PRAMBONTERGAYANG SOKO TUBAN DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Sekolah-sekolah merupakan cara untuk menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan pada peserta didik. Hal ini senada dengan tujuan pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam kurikulum pendidikan Agama Islam baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SMU/K. Dengan menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan peserta didik untuk melakukan berbagai hal dalam rangka memenuhi hajat hidup manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Peran Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Al-Mustawa dalam Upaya Memberdayakan Masyarakat Prambontergayang Soko Tuban melalui Ilmu pengetahuan dan Teknologi, dengan sub fokus mencakup (1) Pelaksanaan pemberdayaan Masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, (3) Upaya pesantren dalam menghadapi hambatan pemberdayaan Ilmu Pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap lima pengurus atau ustadz Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Al-mustawa juga lima masyarakat yang bertempa ttinggal di sekitar pondok pesantren. Observasi dilaksanakan terhadap aktivitas pemberdayaan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi di pesantren. Dokumentasi diambil darihal-hal yang berkaitan dengan penelitan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan pesantren Hidayatul Mubtadi’in Al-Mustawa adalah dengan mendirikan sekolah formal yaitu SMK Al-Mustawa dan mengadakan Diklat, dalam melakukan pemberdayaan terdapat 2 faktor yaitu faktor pendukung meliputi, Motivasi, kebijaksanaan pemerintah dan media pemberdayaan. Faktor penghambat yaitu : Anggran dan Sarana prasarana. Kemudian Upaya pesantren dalam menghadapi hambatan pemberdayaan yaitu dengan cara, menaikkan kartu iuran berdasarkan kesepakatan bersama dan membina hubungan harmonis antara lembaga dengan pemerintah.