HUKUM PERKAWINAN BARU BAGI ISTRI SAAT SUAMI MAFQUD (Studi Komparatif Pandangan Imam Malik dan KHI)

KHASAN, M. UMAR ABUL (2024) HUKUM PERKAWINAN BARU BAGI ISTRI SAAT SUAMI MAFQUD (Studi Komparatif Pandangan Imam Malik dan KHI). Sarjana (S1) thesis, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (296kB)
[thumbnail of AWALAN..pdf] Text
AWALAN..pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (695kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (868kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (642kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (634kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf

Download (366kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (411kB)

Abstract

Pernikahan adalah akad yang menjadikan halalnya hubungan seksual antara kedua orang yang melaksanakan akad, adapun saat ini masih banyak orang yang menyepelekan sebuah perkawinan yang salah satunya adalah menghilangnya suami dari kehidupan istri, maka dari itu kasus yang seperti hilangnya suami atau bisa di sebut dengan (mafqud) penting sekali untuk dibahas di era zaman sekarang dan hukumnya itu sudah ditetapkan oleh para ulama’ dan didalam KHI pun juga sudah ditetapkan, maka dari itu akan dibahas tentang komparatif antara pendapat ulama’ zaman dulu dengan ketetapan yang dibuat sekarang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masa tunggu istri dan hukum perkawinan baru bagi istri saat suami hilang (mafqud) dengan mengkaji pandangan Imam Malik dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Dengan adanya skripsi yang berjudul mafqud ini agar istri yang mengalami masalah seperti ini dia mengetahui ketentuan-ketentuan didalam hukum mafqud.
Adapun penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat dengan pendekatan deskriptif-komparatif, dimana data dikumpulkan melalui studi pustaka terhadap karya-karya Imam Malik dan ketentuannya KHI, teori yang digunakan adalah perceraian dan perkawinan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Imam Malik, istri yang mempunyai suami mafqud dapat menikah lagi setelah menunggu 4 tahun lalu Iddah otomatis sejak suami dinyatakan mafqud, dengan catatan setelah dilakukan upaya maksimal untuk menemukan suami dan mendapatkan izin dari penguasa, setelah itu apabila suami yang mafqud datang maka dia sudah tidak mempunyai hak atas istrinya baik sudah berhubungan badan dengan suami yang baru atau belum. Sementara itu, KHI memberikan waktu yang lebih singkat yaitu 2 tahun lalu Iddah secara otomatis. Proses ini harus melalui pengadilan yang kemudian mengesahkan status hilangnya suami dan memberikan izin bagi istri untuk menikah lagi. KHI berpendapat bahwa dua tahun adalah waktu yang cukup untuk menunggu dan memberikan kepastian hukum bagi istri dan keluarganya, perbedaan ini mencerminkan perbedaan konteks historis dan sosio-kultural yang mempengaruhi pandangan hukum kedua sumber tersebut. Pandangan Imam malik dibentuk oleh konteks masyarakat dan hukum islam pada masa klasik, dimana penantian lebih lama dianggap wajar. Sementara itu, KHI yang disusun dalam konteks modern indonesia lebih menekankan pada kepastian hukum dan perlindungan hak-hak istri dalam waktu yang lebih singkat.

Item Type: Thesis (Sarjana (S1))
Uncontrolled Keywords: perkawinan, mafqud, cerai
Subjects: 300 – Ilmu Sosial > 340 Ilmu hukum > 340 Ilmu hukum
Divisions: Fakultas Syari'ah dan Adab > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: M. Umar Abul Khasan
Date Deposited: 19 Oct 2024 04:21
Last Modified: 19 Oct 2024 04:21
Contributors (Pembimbing / Pengarah):
Contribution
Name
NIDN
Thesis advisor
FAUZIYAH, RIRIN
NIDN2101018801
Thesis advisor
HAMDAN, M. ALI
NIDN0705069302
URI: https://repository.unugiri.ac.id:8443/id/eprint/6846

Actions (login required)

View Item
View Item