PRAKTIK JUAL BELI “LOT-LOTAN” DI MI MATHOLI’UL FALAH DESA BRENGGOLO KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO TINJAUAN HUKUM BISNIS ISLAM

Jual beli (al-ba’i) yaitu tukar menukar harta benda atau sesuatu yang di inginkan dengan sesuatu yang sepadan dengan melalui cara tertentu yang bermanfaat. Jual beli bentuknya bermacam-macam diantaranya jual beli “lot-lotan” yang dilakukan di MI Matholi’ul Falah Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Jual beli “lot-lotan” ini merugikan salah satu pihak yaitu pembeli karena pembeli bertaruh untuk mendapatkan hadiah utamanya akan tetapi hadiah tersebut belum tentu terdapat di dalam nomor kertas tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana praktik jual beli “lot-lotan” terhadap anak-anak di MI Matholi’ul Falah Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro dan Tinjauan Hukum Bisnis Islam terhadap praktik jual beli “lot-lotan” yang dilakukan anak-anak di MI Matholi’ul Falah Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik jual beli “lot-lotan” dan Tinjauan Hukum Bisnis Islam terhadap praktik jual beli “lot-lotan” yang dilakukan anak-anak di MI Matholi’ul Falah Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah field research yang kualitatif, sumber datanya meliputi data primer dan sekunder, dari data primer diperoleh hasil observasi dan wawancara yang berhubungan dengan praktik jual beli “lot-lotan” di MI Matholi’ul Falah Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, sedangkan dari data sekunder diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, yaitu dari laporan-laporan penelitian terdahulu, buku-buku tentang fikih muamalah, Hukum Bisni Islam, kitab-kitab ushul fiqh serta dari internet yang menjelaskan tentang jual beli. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa praktik jual beli “lot-lotan” yang ada di MI Matholi’ul Falah ada dua macam, pertama jual beli “lot-lotan” menggunakan permen, dalam praktik ini penjual bertujuan untuk mempromosikan permen dan didalam bungkus permen ada kertas yang menunjukkan hadiah, jika beruntung akan mendapatkan hadiah, praktik seperti ini di perbolehkan oleh syari’at karena uang yang digunakan pembeli tidak sia-sia sehingga pembeli tidak merasa dirugikan. Kedua jual beli “lotlotan” hanya menggunakan kertas, dalam praktik ini pembeli hanya mendapatkan kertas dan yang beruntung akan mendapatkan hadiah sedangkan pembeli yang tidak beruntung tidak mendapatkan apa-apa, praktik yang seperti ini dalam syari’at tidak diperbolehkan karena penjual hanya menggunakan kertas tanpa ada suatu barang yang dapat dimanfaatkan sehingga pembeli dirugikan oleh penjual. Saran dan rekomendasi dari penelitian ini kepada masyarakat agar penjual “lotlotan” tidak menjadikan uang dari pembeli sebagai hadiah dan dengan kata lain hadiah diperoleh dari sumber lain.