ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERCERAIAN ANAK MENURUT UNDANGUNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DI DESA WEDI KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO

Salah satu permasalahan yang kerap terjadi terhadap pasangan suami istri pada kehidupan setelah menikah adalah keterlibatan mertua dalam rumah tangga mereka. Hal ini memang sulit dihindari. Sekalipun memutuskan bertempat tinggal sendiri yaitu memiliki rumah sendiri, tapi itu tak menjamin hidup tenang jika tidak bisa bersabar dengan banyaknya cobaan dalam kehidupan. Penelitian ini dibuat untuk menjawab bagaimana peranan orang tua terhadap pengambilan keputusan perceraian anak di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro dan bagaimana analisis peranan orang tua terhadap pengambilan keputusan perceraian anak di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro menurut UU. No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif kualitatif. Dalam pembahasan penelitian ini, teknik analisa data mengunakan metode Deduktif yaitu cara berfikir dari pernyataan yang bersifat umum kemudian ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus dengan mengemukakan teori dan dalil umum tentang perceraian dan serta undang- undang yang mengatumya, kemudian dilakukan analisis terhadap hasil penelitian dari lapangan yaitu tentang peranan orang tua terhadap pengambilan keputusan perceraian anak di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Dari hasil penenelitian dapat disimpukan ada beberapa bentuk-bentuk campur tangan orang tua yang bisa menyebabkan terjadinya suatu perceraian, yaitu: Tindakan orang tua yang selalu menekan dan mendikte. Tuntutan orang tua tentang nafkah. Penentuan tempat tinggal bersama oleh orang tua. Sesuai hasil analilis terhadap Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan pada pasal 45 yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban antara orang tua menyatakan bahwa kedua orang tua hanya wajib mengasuh (mendidik dan memelihara) sampai anak menikah atau dapat berdiri sendiri. Sehingga campur tangan orang tua dalam keluarga anak tidak dapat dibenarkan.