TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP BLOKING AREA OLEH TENGKULAK DALAM JUAL BELI PADI DI DESA NGUMPAKDALEM KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO

Blocking area tengkulak padi merupakan upaya tengkulak memonopoli jual beli padi agar penetapan harga padi di satu desa bisa dikuasai sepenuhnya oleh tengkulak dari dalam desa agar tengkulak dari luar desa tidak bisa masuk Desa Ngumpakdalem, Blocking area terjadi pada transaksi jual beli padi di Desa Ngumpakdalem yang terdapat perbedaan penetapan harga padi yang ada di Desa Ngumpakdalem dengan harga padi di luar Desa Ngumpakdalem. Blocking area yang dilakukan oleh tengkulak merupakan sistem jual beli padi dengan cara masingmasing tengkulak di dalam desa melakukan penetapan harga sepihak. Permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana praktik blocking area oleh tengkulak dalam jual beli padi dan bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap blocking area oleh tengkulak dalam jual beli padi di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik dan tujuan hukum Islam terhadap blocking area oleh tengkulak dalam jual beli padi mendeskripsikan dan menjelaskan praktik blocking area oleh tengkulak dalam jual beli padi di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Penelitian yang dilakuakan oleh peneliti merupakan penelitian lapangan (field research) dengan tempat penelitian di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Sumber data sekunder diperoleh dari buku-buku kitab fikih, jurnal dan internet. Metode pengumpulan data penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif analitik. Teori Bai’. Dari hasil penelitian, dapat disimpulan bahwa: (1) petani meminjam modal awal tanam kepada tengkulak sehingga ketika petani memasuki masa penen maka petani wajib menjual hasil panen kepada tengkulak tersebut. Hal ini adanya indikasi pemaksaan jual beli padi (Al-ikrah) yang dilakukan oleh tengkulak. (2) Petani harus menjual hasil panen kepada tengkulak dalam desa, karena petani sudah terdapat perjanian pada awal tanam untuk memijam modal kepada tengkulak meskipun dibeli dengan harga yang murah. (3) Serta adanya pembatasan wilayah blocking area yang digunakan oleh tengkulak dalam desa supaya tengkulak dari luar desa tidak bisa masuk ke Desa Ngumpakdalem. Ditinjau dari hukum ekonomi syariah jual beli adanya paksaan yang dilakukan oleh tengkulak kepada petani maka hal ini dianggap melanggar jual beli (Bai’).