IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC PADA SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO

Bencana banjir merupakan masalah serius di Indonesia, terutama di wilayah sepanjang Sungai Bengawan Solo, salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan panjang 600 km melintasi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Aktivitas manusia di sepanjang sungai, seperti pertanian, industri, dan tambak ikan, meningkatkan risiko banjir yang menyebabkan kerugian besar setiap tahun. Berdasarkan data BNPB tahun 2023, tercatat 309 kasus banjir di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem monitoring ketinggian air Sungai Bengawan Solo menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dan logika fuzzy. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi real-time mengenai ketinggian air guna membantu mitigasi banjir. Sensor ultrasonik HC-SR04 digunakan untuk mengukur ketinggian air, dengan data diproses oleh mikrokontroler NodeMCU ESP8266. Data dikirimkan secara nirkabel melalui modul WiFi pada NodeMCU dan divisualisasikan menggunakan aplikasi Blynk di perangkat mobile. Logika fuzzy, diperkenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965, digunakan untuk meningkatkan akurasi pengambilan keputusan berdasarkan data ketinggian air. Algoritma fuzzy Sugeno diterapkan untuk memproses data dari sensor, memberikan output yang lebih akurat mengenai status ketinggian air. Implementasi logika fuzzy diharapkan mengatasi kelemahan metode sebelumnya yang tidak menggunakan algoritma khusus untuk pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem monitoring berbasis IoT dan logika fuzzy ini memberikan informasi yang akurat dan andal. Pengujian sistem dilakukan dengan mengukur ketinggian air dalam berbagai kondisi dan membandingkan hasilnya dengan metode manual. Tingkat akurasi sistem mencapai 97,64%, menunjukkan efektivitas penggunaan logika fuzzy dan sensor ultrasonik dalam mendeteksi perubahan ketinggian air.