MOHAMMAD SOKEH, PUTRA SAMPURNA (2024) HUKUM PERNIKAHAN ORANG PENGIDAP HIV/AIDS DENGAN NON HIV/AIDS PERSPEKTIF IMAM SYAFI’I STUDI KASUS KUA BOJONEGORO. Sarjana (S1) thesis, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.
COVER.pdf
Download (524kB)
AWALAN.pdf
Download (1MB)
BAB 1.pdf
Download (907kB)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only
Download (945kB) | Request a copy
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only
Download (625kB) | Request a copy
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only
Download (972kB) | Request a copy
BAB 5.pdf
Download (506kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (722kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB) | Request a copy
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya pernikahan Orang dengan HIV/AIDS dengan non HIV/AIDS. Di negara Indonesia penularan virus HIV paling banyak di sebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman. Dimana hubungan intim sangat erat hubungannya dengan pernikahan. Kasus ini terjadi di KUA Kecamatan Bojonegoro yaitu pernikahan seorang wanita pengidap HIV/AIDS dengan pemuda non HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hukum pernikahan Orang pengidap HIV/AIDS dengan Orang non HIV/AIDS menurut Imam Syafi’i. Serta bagaimana konsep kafa’ah Imam Syafi’I terhadap pernikahan ODHA dengan non HIV/AIDS.
Skripsi ini menggunakan metode penelitian field research dengan mendapatkan informasi dari hasil wawancara terkait dengan pernikahan ODHA dengan non HIV antara lain Bapak kepala KUA Kec. Bojonegoro dan pelaku pernikahan ODHA dengan non ODHA beserta kumpulan pendapat Imam Syafi’i tentang hukum pernikahan dan konsep kafa’ah pernikahan orang pengidap HIV dengan non HIV yang di peroleh dari literatur, baik berupa buku, catatan, web, maupun laporan hasil penelitian terdahulu. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu hukum pernikahan orang pengidap HIV/AIDS dengan non HIV menurut pandangan Imam Syafi’i adalah mubah atau di perbolehkan dengan syarat pernikahan tersebut tidak menghalangi hak dan kewajiban suami istri. Pendapat ini di nukil dari kitab beliau Al-Umm jilid 5 halaman 123. Dalam konsep kafa’ah prespektif Imam Syafi’i bahwa pernikahan antara ODHA dengan non ODHA adalah pernikahan yang tidak sekufu. Namun larangan untuk menikah dengan yang tidak sekufu merupakan untuk hak kedua mempelai. Jika kedua mempelai saling menerima dengan ikhlas maka pernikahan boleh di lakukan. Namun jika salah satu calon mempelai terpaksa maka pernikahan tidak boleh di lakukan.
Item Type: | Thesis (Sarjana (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nikah,Kafa'ah,Pengidap HIV/AIDS |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 306 Kultur, ilmu budaya, kebudayaan dan lembaga-lembaga, institusi > 306.81 Marriage and Marital Status/Pernikahan, Perkawinan, Status Pernikahan, Status Perkawinan |
Divisions: | Fakultas Syari'ah dan Adab > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Mohammad Sokeh Putra Sampurna |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 04:21 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 04:21 |
Contributors (Pembimbing / Pengarah): | Contribution Name NIDN Thesis advisor Shiddiq, Agus Sholahuddin NIDN2117087701 Thesis advisor Hamdan, M. Ali NIDN0705069302 |
URI: | https://repository.unugiri.ac.id:8443/id/eprint/5985 |