TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP IMPLEMENTASI PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK BIMBEL DAN GURU BIMBEL MAYBE DI DESA SENDANGHARJO KECAMATAN NGASEM KAB BOJONEGORO

Usaha bimbel maybe merupakan salah satu jenis kerjasama antara pemilik bimbel dan guru bimbel. Pada penelitian ini kerjasama usaha bimbel merupakan bentuk kerjasama ijarah. Kerjasama ini juga telah memenuhi rukun dan syarat dalam teori ijarah. Namun pemilik bimbel mengingkari janji dengan guru bimbel yang seharusnya setaip bulannya pertanggal 3 guru bimbel menerima gaji akan tetapi pada bulan tersebut tidak menerima yang menyebabkan pihak guru bimbel kecewa karena merasa dirugikan. penelitian ini meneliti tentang praktik kerjasama antara pemilik bimbel dan guru bimbel di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.
Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui praktik perjanjian kerja antara pemilik bimbel dan guru bimbel di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro dan untuk mengetahui tinjauan tinjauan hukum ekonomi syariah dalam praktik Kerjasama yang dilakukan antara pemilik bimbel dan guru bimbel Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang berorientasi pada fenomena lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Perolehan data pada penelitian berasal dari sumber primer berupa wawancara, observasi serta dokumentasi lapangan dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, serta bahan-bahan yang relevan terkait dengan penelitian. Analisis data digunakan adalah analisis pola piker deduktif Dimana terjadi penguraian data menjadi suatu analisis yang mampu menjelaskan permasalahan berdasarkan teori yang digunakan. Implementasi yang dilakukan oleh pemilik bimbel dengan guru bimbel merupakan praktik wanprestasi karena ingkar janji. yang mana seharusnya pemilik bimbel memberikan gaji pada waktu yang telah disepakati diawal kontrak tetapi pemilik bimbel tidak menggaji guru bimbel pada waktunya dengan alasan yang kurang transparansi. Berdasarkan kerjasama perjanjian yang dilakukan oleh pemilik bimbel dengan guru bimbel menggunakan teori ijarah dan wanprestasi. Berdasarkan teori Ijarah praktek tersebut sudah memenuhi syarat sahnya akad. Namun dengan adanya pemilik bimbel tidak menggaji karyawannya dengan alasan tertentu ini termasuk teori wanprestasi adalah dilarang, karena dalam dalam kerjasama tersebut mengalami cidera janji dalam suatu perjanjian yang disebabkan walimurid ingin berhenti dari bimbel dalam hal tersebut bertentangan dengan syariat islam. Dalam akad ijarah dijelaskan di Al-Quran Surat An-Nahl ayat 91 mengajarkan untuk memenuhi janji kepada Allah dan tidak melanggar sumpah setelah diikrarkan, karena Allah menjadi saksi terhadap sumpah itu. dan hadist dari Ibnu Majah bahwa “Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering”.