PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP PERDAGANGAN ΚΑΙΝ ΒΑΤΙΚ DARI BAHAN PEWARNA KOTORAN HEWAN

Skrıpsı ını adalah hasıl penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan (1) Bagaimana status kain batık dan bahan pewarna kotoran hewan, menurut perspektif hukum Islam? (2) Bagaimana status hukum jual beli kaın batık tersebut?

Data penelitian ini dihimpun melalui pembacaan, kajian dan selanjutnya dianalısıs dengan teknik induktif dan deduktif.

Hasıl studı ını menyimpulkan bahwa status kain batık tersebut merupakan mabı'lkomoditi yang suci, dan hukum memperdagangkan kain batık darı bahan pewarna kotoran hewan tersebut menurut perspektif hukum Islam diperbolehkan, meskipun kalau menurut syafi'iyah perlu pembahasan sang sangat mendalam, dikarenakan kalangan syafi'iyah sebagian besar berpendapat bahwa kotoran hayawan ma'kul al lahmi (hewan yang halal dimakan daging nya) adalah najıs.

Namun kalau kita bertendensı pada pendapat Imam Hanafi, Imam Malık dan Imam Ahmad, tentu tidak ada masalah sama sekalı, dikarenakan ketiga Imam tersebut berpandapat bahwa Kotoran hayawan ma'kul al lahmi adalah suci, dan kebetulan bahan pewarna yang digunakan untuk membatik juga dari kotoran hayawan ma'kul seperti kotoran sapı, kerbau dan lain-lain.

Dengan demikian para pihak yang ada hubungannya dengan kain batık tersebut baik produsen dan konsumen bisa melakukan kegiatannya mu'amalah dengan nyaman karena hal tersebut tidak bertentangan dengan syarıat Islam, dan diharapkan hasıl produksi tersebut bisa diterima di tengah-tengah masyarakat dan bisa berkembang dengan baik.