PERANAN BAY'AL-WAFA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Sebuah harapan dalam setiap transaksi adalah persetujuan di antara kedua belah pihak dan mereka saling rela (ridho). Namun pada fenomena yang ada, masih ditemukan praktek pelanggaran nilai-nilai transaksı pada jual beli Salah satu indikasınya adalah riba, mencari keuntungan, memanfaatkan dan sebagainya apalagı ada sinyal bahwa transaksi jual beli tersebut dipraktekkan dengan cara rekayasa, sehingga mucul wacana baru tentang bentuk-bentuk transaksı yang belum ditemui pembahasannya atau transaksı yang belum dikenal di masyarakat seperti halnya bay al-wafa.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan metode komparatıf-analısıs, yaitu membandingkan antara pemıkıran ulama terdahulu (salaf), dan ulama' fikıh (khalaf) sekarang, mengenai peranan bay' al-wafa dalam kehidupan masyarakat, sekaligus menganalısıs nilai data di antara para ulama yang berbeda pendapat dikarenakan adanya perbedaan karakteristik, serta pendekatan kualitatif diskriptif. Adapun metode pengumpulan data dengan menggunakan cara dokumentası.

Hasıl penelitian ini mempunyai dua point kesimpulan yaitu, pertama, menurut ulama terdahulu (salaf) peranan bay' al-wafa dalam kehidupan masyarakat yaknı bentuk transaksı bay' al-wafa seperti halnya ar-rahn tapi tidak berhak menggunakan barang atau benda tersebut, sebelum mendapatkan ızın pemiliknya Kedua menurut ulama fikıh sekarang (khalaf) yang mengunakan pemikiran Musthafa Ahmad az- Zarqa yaitu transaksı tersebut dalam rangka menghindarkan manusia darı melakukan transaksı yang mengandung riba, karena telah memenuhi syarat yang paling layak untuk mengambil manfaat barang tersebut, sudah sepenuhnya menjadı mılıknya.