JUAL BELI PUPUK KANDANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Pupuk merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam peningkatan hasıl panen, karena ini berpengaruh pada unsur hara yang terkandung pada tanah Ada dua jenis pupuk yang selama ını dikenal masyarakat, pupuk organık (kandang dan hijau) dan pupuk anorganık (sıntesa pabrik)

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, seperti kotoran kambing, sapı dan sebagainya Pada umumnya, pupuk kandang bisa dikatakan lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk anorganık

Persoalannya, pupuk tersebut tidak selalu bisa didapatkan "sendırı" oleh petanı, sehingga mereka seringkalı harus membelinya dari pihak lain Dalam pupuk kandang, bahan yang dijualbelikan itu termasuk "nans" Sementara jual beli najıs "dılarang" dalam fiqıh Islam Padahal kita tahu bahwa pupuk kandang sangat bagus dalam memperbaıkı unsur hara yang terkandung dalam tanah, dan secara otomatis berpengaruh pada hasıl pertanian

Berangkat dari kegelisahan penulis terhadap praktek di atas, maka penelitian ini bertujuan mengetahui manfaat yang diperoleh dari penggunaan pupuk kandang dan jual beli pupuk kandang dalam perspektif Hukum Islam

Penulis menggunakan jenis penelittån pustaka (library research), yakni penelitian dengan obyek utama buku-buku yang ada relevansınya dengan masalah yang akan dibahas dan menggunakan type penelitian deskriptif, sıfat penelitiannya evaluatif research yaitu dengan menggambarkan obyek tertentu kemudian menganalısanya dengan undang-undang atau aturan-aturan yang telah ada dan dijadikan tolok ukur untuk menentukan nilai kebenaran suatu masalah

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa manfaat penggunaan pupuk kandang sangat banyak, di antaranya menciptakan keseimbangan ekosistem tanah, air dan udara, mengurangi biaya produksi, mengurangi polusi air dan udara, memperbaikı stuktur tanah Sedangkan Jual beli kotoran hewan sebagai pupuk kandang diperbolehkan dengan syarat berasal dan hewan yang halal berdasarkan metode Qiyas, Istihsan, dan Maslahah