PELATIHAN KESENIAN PENCAK MACAN DALAM RANGKA PELESTARIAN DAN PENANAMAN NILAI SPIRITUAL MELALUI KESENIAN TRADISIONAL

Fikri, Mohammad Tsaqibul (2018) PELATIHAN KESENIAN PENCAK MACAN DALAM RANGKA PELESTARIAN DAN PENANAMAN NILAI SPIRITUAL MELALUI KESENIAN TRADISIONAL. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 3 (1): 7. pp. 97-109. ISSN 2597-6656

[thumbnail of PELATIHAN KESENIAN PENCAK MACAN DALAM RANGKA PELESTARIAN DAN PENANAMAN NILAI SPIRITUAL MELALUI KESENIAN TRADISIONAL.pdf] Text
PELATIHAN KESENIAN PENCAK MACAN DALAM RANGKA PELESTARIAN DAN PENANAMAN NILAI SPIRITUAL MELALUI KESENIAN TRADISIONAL.pdf

Download (538kB)
[thumbnail of Pelatihan Kesenian Pencak Macan dalam Rangka Pelestarian dan Penanaman Nilai Spiritual melalui Kesenian Tradisional.pdf] Text
Pelatihan Kesenian Pencak Macan dalam Rangka Pelestarian dan Penanaman Nilai Spiritual melalui Kesenian Tradisional.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Berkembangnya arus globalisasi dan teknologi yang semakin melaju dengan pesat, mempermudah teraksesnya berbagai konten „tontonan‟/pertunjukan seni di berbagai media sosial. Kenyataannya di Indonesia, „tontonan‟/pertunjukan tersebut didominasi oleh kesenian Barat yang mulai menggeser kesenian „luhur‟. Keberadaan kesenian daerah saat ini memang kurang diminati, terutama oleh generasi muda. Beberapa faktor di antaranya diakibatkan oleh: 1) kurangnya bahan materi ajar tentang kesenian daerah pada sekolah-sekolah, 2) pergaulan/lingkungan saat ini yang menjauh dari nilai moral budaya, 3) faktor keluarga yang cenderung „cuek‟ untuk memberikan pengetahuan kesenian daerah dan 4) beberapa seniman dan pemerintah yang dianggap saat ini cenderung „menunggangi‟ kegiatan dibidang seni dengan kepentingan politik. Akibatnya, beberapa kesenian daerah perlahan-lahan berhenti dari kegiatan kreatif dan bahkan mulai perlahan „mati‟ karena tidak ada regenerasi baru. Salah satu bentuk kesenian yang mulai terabaikan, yakni Kesenian Pencak Macan dari desa Lumpur kecamatan Gresik - kabupaten Gresik. Kesenian ini pertama kali diperkenalkan oleh Sindujoyo pada masa kejayaan Sunan Giri dan kemudian berkembang ke seluruh pesisir kota Gresik. 1 Pencak Macan merupakan icon kesenian daerah kota „pudak‟, namun saat ini tidak lebih dari beberapa daerah/kelompok yang masih aktif mempertahankannya. Terlebih lagi generasi muda (siswa-siswi sekolah dan remaja) di Gresik, banyak yang tidak mengenal keseniannya sendiri. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan Pelatihan Kesenian Pencak Macan Pada Generasi Muda di Kabupaten Gresik dalam Rangka Pelestarian Kesenian Tradisional.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kesenian Tradisional, Pencak Mancan, Pelatihan
Subjects: 700 - Seni dan Rekreasi > 700 Seni, seni rupa, kesenian > 701 Filsafat kesenian dan keanekaragaman karya seni
Divisions: Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Depositing User: Mohammada Tsaqibul Fikri
Date Deposited: 01 Mar 2024 06:49
Last Modified: 01 Mar 2024 06:49
Contributors (Pembimbing / Pengarah):
Contribution
Name
NIDN
Author
Fikri, Mohammad Tsaqibul
NIDN2108089201
URI: https://repository.unugiri.ac.id:8443/id/eprint/4917

Actions (login required)

View Item
View Item